SETIAP orang pasti pernah dihadapkan dengan pilihan, karena mungkin kita sering mendengar istilah “Hidup itu adalah pilihan” tapi yang jadi masalah adalah munculnya perasaan bingung, tidak yakin, karena tidak semua orang mampu memilih dan bisa konsisten dengan pilihannya.
Karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim menyandarkan semua pilihan kita atas ijin dan ridho Allah SWT, maka dari itu sunnah Rasulullah SAW adalah dengan melaksanakan shalat istikharah.
Secara bahasa, istikharah sendiri berasal dari kata istakhara-yastakhiru yang artinya ‘meminta kebaikan dari setiap urusan.’ Jika meninjau lebih jauh, istikharah sendiri adalah memohon kepada Allah SWT agar setiap keputusan yang diambil adalah atas izin-Nya dan menjadi yang terbaik.
BACA JUGA: Ditanya Mengenai Kepulangan Habib Rizieq, Eggi Sudjana: Beliau Sedang Istikharah
Istikharah sendiri adalah pelaksanaan shalat dua rakaat di waktu yang sebenarnya tidak ditentukan apakah siang atau malam yang terpenting di waktu Anda mampu merasa lebih khusyu.
Jawaban Istikharah
Setelah melaksanakan shalat istikharah lantas kita selalu bertanya-tanya apa sih jawaban dari shalat istikharah tersebut? Ada yang bilang melalui mimpi, ada yang bilang hati menjadi yakin, ada pula yang bilang ditunjukkan kebenaran, dan masih banyak lagi jawaban-jawaban yang “katanya” jawaban istikharah.
Sebenarnya tidak ada dalil pasti yang mengatakan jawaban shalat istikharah, namun ada berbagai pendapat ulama dan ustadz yang bisa Anda jadikan rujukan atas jawaban dari shalat istikharah.
BACA JUGA: Tips Istikharah Jitu
Menurut Ustadz Salim A. Fillah setelah melaksanakan shalat istikharah, hendaknya Anda menambahkan satu instrument penting yang menguatkan istikharahmu, yakni dengan bermusyawarah. Libatkan orang-orang shaleh yang ibadahnya terjaga dan Kamu percayai untuk diajak bermusyawarah mencari jawaban dari istikharahmu. Bisa berupa kedua orangtua, Ustadz, atau sahabat-sahabat shaleh dan shalehah.
Mungkin ada banyak orang yang salah dalam mengartikan jawaban istikharah. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang percaya bahwa jawaban dari istikharah adalah melalui mimpi.
Padahal Ustdz Salim A. Fillah menambahkan, kita tidak boleh menyandarkan jawaban shalat istikharah kita pada sebuah mimpi, karena menurut Imam An-Nawawi mimpi kita bukanlah mimpi yang terjamin datangnya dari Allah SWT, bisa saja dari setan, dan bisa saja dari hawa nafsu diri kita sendiri. Itulah mengapa ketika melaksanakan shalat istikharah hati kita harus cenderung netral dan tidak berpihak pada pilihan apapun.
“…dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku”. (QS. Maryam: 4). []