• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Jayakarta, Kota Kemenangan Warisan Kesultanan Cirebon

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Jayakarta, Kota Kemenangan Warisan Kesultanan Cirebon 1
674
BAGIKAN

TIDAK seperti Batavia yang menyimpan banyak jejak sejarah sebagai bukti keberadaannya pada masa lalu, kisah Jayakarta sebagai sebuah kota sebelum Batavia hilang sejak terjadinya peristiwa penyerangan yang dilakukan VOC pada 30 Mei 1619.

Kota yang dibangun setelah kemenangan Fadhlullah Khan atas orang-orang Portugis dan Pajajaran di Sunda Kelapa 22 Juni 1527 ini benar-benar musnah tanpa dapat dilacak jejaknya (setelah peristiwa pengusiran orang-orang Portugis dari Sunda Kelapa, Fadlullah Khan mengganti namanya menjadi Fatahillah/Falatehan dan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta).

Letak bekas kota Jayakarta yang disebut-sebut berada disekitar wilayah dekat Pasar ikan, hanyalah satu dari sekian banyak informasi yang belum bisa ditentukan kebenarannya. Sementara, bentuk dan letak Keraton Jayakarta yang merupakan pusat pemerintahan sama sekali tidak diketahui keberadaannya. Bahkan Museum Fatahillah (Museum Sejarah jakarta) sebagai pusat informasi sejarah Jakarta sejak zaman purba, tidak memiliki warisan satupun dari masa kejayaan Kota Jayakarta.

Awal terbentuknya Kota Jayakarta

ArtikelTerkait

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

Pesatnya perkembangan Sunda Kelapa setelah kekalahan Malaka atas Portugis tahun 1511 membuat pelabuhan yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Hindu Pajajaran ini menjadi salah satu pelabuhan rempah-rempah penting di Nusantara setelah Malaka.

Tertarik dengan kebesaran Sunda Kelapa, 21 Agustus 1522, penguasa Portugis di Malaka D’Albuquerque mengirim Henrique Leme untuk menghadap penguasa Pajajaran dan membuat sebuah perjanjian kerjasama yang isinya kurang lebih berbunyi: Portugis akan memberikan perlindungan kepada Kerajaan Pajajaran dari ancaman kerajaan-kerajaan Islam apabila Portugis diizinkan membeli rempah-rempah dalam jumlah besar, dan mendirikan sebuah benteng di kawasan Sunda Kelapa (Kesepakatan ini ditulis diatas batu prasasti yang dikenal dengan nama “Padrao Sunda Kelapa”. Meski sempat hilang, Padrao Sunda Kelapa ditemukan kembali tahun 1918. Saat ini Padrao Sunda Kelapa menjadi salah satu koleksi sejarah “Museum Nasional”, Jakarta).

Kabar terjadinya kesepakatan antara Portugis-Pajajaran cepat menyebar dan menyulut kemarahan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Mereka yang mengetahui politik Portugis setelah kekalahan di Malaka cepat menyusun kekuatan agar dapat merebut Sunda Kelapa terlebih dahulu.

22 Juni 1527, setelah mengusir Fransico de Sa kembali ke Malaka, Sunda Kelapa dapat dikuasai sepenuhnya oleh pasukan muslim Demak dibawah pimpinan Fatahillah. Keberhasilan ini memperkecil pengaruh raja-raja Hindu Pajajaran diwilayah Sunda Kelapa. Sebagai gantinya sebuah kota dengan mayoritas penduduk muslim tumbuh dan berdiri dibawah kekuasaan Kesultanan Cirebon. Kota itu dinamakan Jayakarta, yang berarti “kota kemenangan”. Dan Fatahillah menjadi raja pertamanya dengan gelar Pangeran Jayakarta.

Setelah beberapa tahun berkuasa di Jayakarta, Fatahillah memutuskan untuk kembali ke Cirebon dan mewariskan gelar Pangeran Jayakarta kepada para penerusnya.

Kedatangan Belanda dan pengkhianatan J.P Coen terhadap Pangeran Jayakarta

Banyaknya informasi yang diperoleh Belanda dari para pelarian Portugis tentang kemakmuran Jayakarta, menyebabkan Belanda memulai ekspedisi besar-besaran ke kota ini. Dimulai dari kedatangan empat kapal dibawah pimpinan Cornellis de Houtman 13 November 1596, kaum pedagang Belanda semakin banyak datang ke Jayakarta apalagi sejak dibentuknya organisasi dagang Belanda, VOC tahun 1602.

Januari 1611, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani penguasa Jayakarta dengan Kapten Jacques L’Hermite, VOC diperbolehkan untuk membangun sebuah gudang permanen pertamanya yang terbuat dari kayu dan batu. Diatas tanah seluas 1,5 hektar di timur Ciliwung, gudang ini dibangun dan diberi nama Nassau Huis.

Advertisements

Tahun 1617, Jan Pieterzoon Coen yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jendral VOC ke-2 memperluas Nassau Huis dengan jalan membangun gedung kembarannya bernama Mauritius Huis. Di antara kedua gedung ini kemudian dibangun tembok berbentuk benteng segi empat dengan tinggi kurang lebih 6 meter, dilengkapi meriam disetiap sudutnya. Dari dalam benteng ini penyerangan terhadap Jayakarta mulai dilakukan.

30 Mei 1619, dibawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen VOC bergerak masuk kedalam Jayakarta dan membumihanguskan kota beserta seluruh isinya (termasuk bangunan keraton Jayakarta). Dengan alasan guna mencegah usaha balas dendam yang mungkin dilakukan oleh pengikut setia pangeran Jayakarta yang tersisa, VOC juga melakukan pengusiran terhadap orang-orang Banten, Cirebon dan Demak dari wilayah sekitar kota.

Ketika perang telah berakhir, VOC mengubah nama Jayakarta menjadi koninkrijk Jacatra (Kerajaan Jakarta) dan membangun kota baru yang dikelilingi benteng bernama Batavia diatas bekas reruntuhan kota Jayakarta.

Sejak itu cerita tentang “Kota Kemenangan Jayakarta” berakhir sudah. Seluruh sejarah yang ada hilang di timbun kebesaran nama Batavia. []

Tags: JayakartaKesultanan Cirebon
Share1957SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Pertanyaan untuk Kaum Hawa

Next Post

Beginilah Kami Memperlakukan Ulama

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Presiden Soekarno

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

30 Maret 2025
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

28 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Foto: Freepik

Berapa Banyak Sebaiknya Harus Simpan Uang Cash di Rekening?

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0

Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Oleh Haura Nurbani
12 Mei 2025
0

Kadaluarsa

Akibat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Sudah Kadaluarsa

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0

Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0

ChatGPT

Apa Itu ChatGPT dan Apa Kegunaannya?

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Dalam ajaran Islam, terdapat banyak peringatan tentang hubungan antara lelaki dan wanita, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Lihat LebihDetails

Hura-hara Hari Kiamat

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0
Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat

Di hari kiamat, Seluruh makhluk juga bergegas bersama Anda, badan mereka juga penuh debu tanah karena terlalu lamanya mereka berada...

Lihat LebihDetails

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0
Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Apa hukum suami berbohong pada istri untuk kebaikan?

Lihat LebihDetails

Apa Itu ChatGPT dan Apa Kegunaannya?

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0
ChatGPT

ChatGPT dapat menjawab pertanyaan, menulis teks, berdiskusi, hingga membantu berbagai tugas tulis-menulis secara interaktif.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.