TANGGAL 11 Juli 1405, atau 616 tahun silam, adalah hari pertama kapal-kapal Cina di bawah komando Laksamana Cheng Ho mulai berlayar ke gugusan negeri antah-berantah. Samudra Barat, begitu mereka menyebut lautan luas yang kelak diberi nama Samudra Hindia, samudra yang melindungi Nusantara.
Dari situlah kemudian muncul cerita turun-temurun yang tersebar di sejumlah wilayah pesisir di Indonesia, dari Selat Malaka hingga sepanjang tepian Pantai Utara Jawa.
Kisah tentang seorang laksamana gagah dari Dinasti Ming yang pernah singgah bersama besarnya armada. Orang Cina yang memimpin rombongan itu adalah Muslim sejak lahir. Nama Cheng Ho sudah tidak asing lagi buat kita.
Tapi, tidak banyak yang benar-benar tahu siapa dia sebenarnya dan bagaimana nama Cheng Ho sangat dikenal di Indonesia. Lahir dengan nama Ma He, Cheng Ho adalah laksamana asal Provinsi Yunnan, Tiongkok.
BACA JUGA: Wisata Ramadhan, Kunjungi Masjid Bergaya Cina Terindah di Dunia
Cheng Ho berasal dari suku Hui yang merupakan salah satu suku terbesar di Tiongkok. FYI, suku Hui dikenal dengan masyarakat pemeluk agama Islam lho.
Saat masih muda, Cheng Ho dikenal sebagai kasim muslim yang dipercaya Kaisar Zhu Di (kaisar ketiga Dinasti Ming). Dia super pemberani dan nggak gentar menunjukkan kehebatan.
Di kekaisaran, Cheng Ho biasa disapa Kasim San Bao. Kalau diucapkan dalam dialek Fujian, nama ini terdengar seperti San Po, Sam Poo, atau Sam Po. That’s why, Laksamana Cheng Ho juga dikenal dengan nama Sam Po Kong.
Armada Laut Terhebat Sepanjang Masa
Pada 1368, kekaisaran Tiongkok mengalami kemunduran karena jatuhnya Dinasti Mongol. Dengan keberaniannya, Cheng Ho menawarkan diri buat melakukan perjalanan ke berbagai penjuru dunia buat mengembalikan kejayaan Tiongkok. Niat Cheng Ho ini disambut rasa bangga dan terharu dari sang kaisar.
Ekspedisi Cheng Ho bisa disebut sebagai ekspedisi dengan armada paling besar sepanjang masa.
Ekspedisi itu dimulai sejak 1405 dan membawa Cheng Ho ke negara-negara Asia, Timur Tengah, sampai Afrika. Alhasil, perjalanan ini dilabeli sebagai salah satu ekspedisi dengan armada paling besar dan hebat sepanjang masa.
Bayangkan saja, ekspedisi ini melibatkan 300 kapal dengan 30 ribu kru yang terdiri dari tentara, kartografer, ahli astronomi, sampai sarjana alam.
Tidak cuma itu, kapal kayu yang digunakan pun disebut-sebut sebagai kapal laut terbesar sepanjang masa dengan panjang138 meter dan lebar 56 meter.
Kapal milik Vasco da Gama dan Christopher Columbus yang dikenal sebagai penakluk dunia. Kalau dibandingkan, gabungan kapal keduanya cuma sebesar satu geladak kapal Cheng Ho. Padahal, pelayaran Cheng Ho dilakukan 100 tahun lebih dulu.
Dari total tujuh kali ekspedisi, Indonesia ternyata jadi salah satu tempat spesial. Tidak pernah satu kalipun Indonesia dilewati.
Hal ini juga yang bikin Cheng Ho punya banyak banget jejak sejarah di negeri ini. Salah satu yang paling fenomenal adalah jasanya sebagai salah satu tokoh yang ikut menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Ya, Cheng Ho pertama kali datang di Indonesia jauh sebelum wali songo muncul. Waktu itu, penyebaran islam di Indonesia sifatnya masih sangat kecil dan tertutup. Sejak Cheng Ho datang, hal ini berubah 180 derajat.
“Penyebaran Islam makin masif, dengan akulturasi budaya yang luar biasa,” ujar Remy Sylado, sejarawan Indonesia sekaligus pakar Tiongkok.
BACA JUGA: 7 Tokoh Muslim yang Dikenal sebagai Penjelajah Dunia
Cheng Ho memang pantas disebut sebagai simbol akulturasi. Sebagai seorang Tiongkok pemeluk islam, dia sukses ikut menyebarkan agama Islam di Indonesia. Saking berjasanya, jejak-jejak Cheng Ho masih banyak kita temui sampai sekarang.
Namanya diabadikan sebagai nama kelenteng di Semarang (Sam Po Kong) dan nama masjid di Jawa Timur. Bedug masjid yang sekarang dikenal sebagai salah satu simbol Islam di Indonesia juga merupakan peninggalan Laksamana Cheng Ho. []
Penulis: Aji Setiawan, Mantan Wartawan Majalah alKisah Jakarta | ajisetia5000@gmail.com