PRANCIS menyimpan sejarah berdarah di masa penjajahan. Kala itu Prancis menjajah negara-negara di Afrika, yang sebagian besar adalah negara Islam. Di antara negara Muslim yang dijajah Prancis adalah Aljazair, Mesir, dan Mauritania.
Berikut adalah jejak penjajahan Prancis di Mauritania:
Prancis masuk ke Mauritania pada abad ke-20, yaitu pada 1903, dan menjadikan Mauritania sebagai negara proktetorat Prancis dengan nama ‘The Moorish Country’, dan akhirnya dijadikan koloni Prancis pada 1920. Sebelum abad ke-19, penjajah Eropa di Afrika Barat hanya tertarik pada perdagangan di pesisir.
BACA JUGA:Â Jejak Penjajahan Prancis di Tanah Mesir
Empat perusahaan Prancis menikmati monopoli resmi dari pemerintah Prancis atas perdagangan di sepanjang Sungai Senegal dari 1659 hingga 1798. Pada 1904 Prancis menganggap Mauritania sebagai entitas yang terpisah dari Senegal dan menjadikannya daerah jajahan Prancis di bawah delegasi jenderal di Saint-Louis.
Pada 1958, Mauritania diberi kewenangan untuk membentuk pemerintahan sendiri dan diikuti dengan kemerdekaan pada 28 November 1960. Mauritania merupakan Republik Islam yang mendeklarasikan Islam sebagai agama negara melalui Piagam Konstitusi 1985.
BACA JUGA:Â Sejarah Algeria, Jejak Berdarah yang Ditorehkan Prancis di Tanah Muslim
Meski terbilang negara kecil, Mauritania secara aktif ikut terlibat dalam kancah internasional. Mauritania merupakan negara anggota Liga Arab. Selain itu Mauritania juga membentuk The Union of The Arab Maghreb bersama Maroko, Libya, Tunisia dan Aljazair. Organisasi ini bergerak dalam bidang politik dan ekonomi. []
SUMBER: REPUBLIKA