JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu ) tetap bersikap independen selama pelaksanaan Pemilu 2019. Bahkan, JK meminta para anggota Bawaslu menunjukkan independensi itu harus tercermin dalam tingkat gestur.
“Bawaslu juga harus diawasi masyarakat, yang paling penting independensi. Kan Anda memilih juga, cuma harus dirahasiakan,” ujar JK saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi nasional Bawaslu di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin (10/12/2018).
BACA JUGA: Wapres Jusuf Kalla Buka Silatnas Hidayatullah 2018
Sambil berkelakar, JK mengingatkan agar anggota Bawaslu berhati-hati jika berfoto dengan gaya mengangkat jari. Sebab, memasuki masa pemilu saat ini gaya apapun bisa disalahartikan.
“Nah independensi itu juga tercermin dari tindakan anggota-anggota Bawaslu di mana pun dia berada. Apalagi Anda tidak boleh berkampanye. Angkat tangan di Indonesia pun sekarang sudah susah,” selorohnya.
Keberhasilan pemilu, menurut JK, tak lepas dari keberhasilan Bawaslu dalam mengawasi penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Terlebih anggaran untuk Bawaslu saat ini meningkat hingga Rp8 triliun. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari anggaran Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp4,5 triliun.
BACA JUGA: Jusuf Kalla Terima Muhammadiyah Award
“Jadi kalau APBN dicek ulang, Bawaslu dua kali dari anggaran Kemdagri. Kalau sampai [pemilu] tidak berhasil, berarti Anda mengecewakan masyarakat,” katanya.
JK optimistis pelaksanaan pemilu 2019 dapat berjalan jujur, adil, dan terbuka. Ia juga meyakini Bawaslu maupun KPU sebagai lembaga yang berwenang menangani pemilu dapat bersikap independen. []
SUMBER: CNN