CIMAHI—Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto memastikan sudah mengetahui daerah mana saja yang rawan dalam Pilkada serentak di Jawa Barat 2018 ini. Dari 17 daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak, Kota Cirebon dan Kabupaten Ciamis menurut Budi, perlu mendapatkan perhatian lebih.
Hal tersebut disampaikannya usai menyaksikan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) Polda Jawa Barat untuk Pilkada Serentak 2018 di Lapangan Brigif, Jalan Terusan Sudirman, Cimahi, Kamis, (15/2/18).
“Titik rawan itu bersifat fluktuatif. Potensi ada, apalagi yang head to head seperti Cirebon dan Ciamis,” Kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto kepada Islampos.com di Cimahi, Kamis, (15/2/18).
Kapolda Jabar menambahkan, daerah Garut juga dinilai punya potensi kerawanan pasca satu pasangan calon dinyatakan tidak lolos seleksi.
“Garut juga sama (rawan), pasca ada yang tidak lolos. Ada potensi tidak menerima. Tapi katanya besok akan memproses pengaduan ke Polda. Silahkan, saya apresiasi jika prosedur hukumnya ditempuh,” Tuturnya.
Mengenai pelaksanaan pengamanan, Polda Jawa Barat akan menyerahkan teknisnya kepada Polres dan Dandim di daerahnya masing-masing.
“Kalau masih kuat oke, kalau tidak kita ambil alih,” lanjut dia.
Dalam simulasi yang dilakukan Polda Jawa Barat, terlihat ada penembakan yang dilakukan polisi kepada massa yang berbuat rusuh.
Saat dikonfirmasi, Irjen Agung menjelaskan bahwa penembakan akan berlangsung sesuai aturan.
“Apabila membahayakan petugas atau orang lain, yang bersangkutan akan dilumpuhkan sesuai protap ke enam, yaitu target pinggang ke bawah,” jelasnya.
Namun demikian, ia merasa penembakan tidak akan dilakukannya, karena masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang cerdas, santun dan agamis.
“Saya percaya Jabar kondusif, ini sudah terbukti di dua pilkada sebelumnya,” tuturnya. []
Reporter: Saifal