JAKARTA–Hafizalam (24) seorang Petugas Dinas Sosial, Jakarta Selatan sempat lari dan panik hingga tanpa memakai sepatu, saat peristiwa penusukan pesonel Brimob terjadi pada Jumat (30/6/2017) kemarin. Dia juga meninggalkan beberapa barangnya di loker Masjid Falatehan itu.
“Kemarin, Jumat saya salat dari magrib sampai isya di sini. Ketika kejadian saya lari tanpa alas kaki sampai pos jaga teman saya,” katanya di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2017).
Dia baru mengambil barangnya yang tertinggal. Barang tersebut adalah sepatu, rompi seragam dan topi. “Barang saya tertinggal di sini dari kemarin,” ujarnya.
Hafizalam bercerita ketika kejadian penusukan itu ia berada di saf nomor dua dari depan. Kejadian tersebut berlangsung setelah salam, gerakan terakhir dalam salat.
“Saya juga ada di tengah-tengah Brimob pas salam ada gaduh di belakang tahunya penusukan itu. Saya langsung lari ke depan tanpa sepatu. Eh, pelaku juga ke depan,” jelasnya.
“Setelah itu saya juga lari ke arah Blok M, pelaku juga lari ke sana. Abis itu ada tembakan banyak terus polisi langsung bilang ‘jangan ke arah sini,'” imbuh Hafiz.
Dia pun memutuskan untuk pulang tanpa alas dan meminjam sandal temannya di pos terdekat. Dengan kejadian tersebut ia sempat mengalami trauma meski kini sudah tidak lagi.
“Sempat trauma tapi sekarang nggak. Kita nggak boleh takut sama hal kaya gitu. Kalau merasa ada gangguan berarti kita korban teror juga,” tukasnya.
Masjid Falatehan, Kebayoran Baru menjadi lokasi penusukan dua anggota Brimob dari pelaku yang bernama Mulyadi. Akibatnya dua korban mengalami luka di bagian wajah dan leher sedangkan pelaku tewas di TKP tertembak polisi. []
Sumber: Detik