KISAH ini terjadi di Malaysia, dilansir oleh eBerita. Berawal ketika beberapa warga mengantarkan jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam keranda. Meskipun keranda jenazah tersebut diangkat oleh enam orang, keranda tersebut masih terasa berat. Sehingga harus ditambah dua orang lagi untuk mengantarkan jenazah tersebut ke tempat pemakaman umum.
Sesampainya di Tempat Pemakaman Umum (TPU), hujan turun sehingga membuat tanah di sekitar pemakaman menjadi licin dan ada beberapa warga yang sempat tergelincir. Sepanjang proses pemakaman, isak tangis keluarga dan saudara-saudaranya pecah mengiringi kepergian sang jenazah.
Tukang gali kubur yang sudah berusia 55 tahun, tentunya sudah berpengalaman dalam pekerjaan itu selama 20 tahun dan sudah berpengalaman dalam menentukan lokasi dan ukuran dari seorang jenazah yang akan dikebumikan.
“Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!” Bacaan takbir tersebut keluar dari semua warga yang mengantarkan jenazah tersebut setelah terjadi satu kejadian aneh.
Jenazah perempuan tersebut ternyata sudah tiga kali ingin dikebumikan namun tidak muat. Padahal tukang gali kubur juga sudah dua kali melebarkan tempat tersebut dari ukuran awal.
Setelah beberapa kali gagal untuk dikebumikan seorang ustaz meminta kepada salah satu anggota keluarga untuk mengumandangkan azan dalam pemakaman jenazah tersebut. Setelah itu, jenazah tersebut baru bisa dikebumikan.
Berdasarkan penuturan tetangga jenazah, ia semasa hidupnya suka mengumpat dan menfitnah seseorang tanpa adanya bukti. Selain itu, ia juga tidak pernah menutup auratnya semasa hidupnya, suka memakai pakaian yang ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhnya.
“Saya sebagai tetangga juga pernah menegur dia dalam berpakaian, namun kami justru dicaci maki serta dilempar dengan sepatu lantaran dia orang kaya,” ungkapnya.
Allahu alam bishawwab. []