JENGGOT. Siapa pria yang tidak ingin memiliki rambut di bawah dagu ini. Lazimnya, jenggot dipelihara oleh pria untuk sekadar gaya ataupun untuk terlihat dewasa. Mungkin, beberapa hari yang lalu sebuah program di salah satu televisi swasta menayangkan tren jenggot di kalangan selebritas.
Alasan yang mereka kemukakan pun beraneka ragam. Saat ditanya oleh para pencari berita, ada yang mengatakan sekadar ikut-ikutan, hobi bahkan Aktor Teuku Wisnu memelihara jenggot dikarenakan mengikuti sunnah.
Jenggot adalah nama rambut yang tumbuh pada kedua pipi maupun dagu. Jadi semua rambut yang tumbuh pada bagian sebagaimana disebutkan tadi lihyah (jenggot). Bagaimana hukum memelihara jenggot? Bagi seorang Muslim laki laki yang baligh, hukum memelihara jenggot itu wajib. Sebab Nabi telah mewajibkan, memerintahkan serta memeliharanya dan melarang mencukur serta dianjurkan untuk merapikannya.
Kewibawaan seorang laki laki Muslim bisa saja terletak pada jenggot. Rambut yang satu ini adalah perhiasan utama bagi kaum Adam. Lebih dari itu, dengan memelihara jenggot merupakan salah satu pembeda kaum antara laki laki dengan perempuan. Sehingga bila seorang pria secara terang-terangan mencukur habis jenggotnya, maka itu sebuah tindakan yang menyerupai perempuan. Sebab laki-laki yang meniru perempuan maupun sebaliknya sangat terlaknat. Di dasari pada sebuah hadits, “Rasulullah melaknat laki laki yang menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki laki,” (HR Bukhari).
Aktor Teuku Wisnu menumbuhkan jenggot bukan sekadar mengikuti tren melainkan sunnah. Hal ini merupakan bentuk fitrah dan sunnah nabi. Sebab salah satu ciri fisik tubuh Nabi adalah memiliki jenggot yang lebar juga lebat. Bahkan para Khulafaur Rasyidin, sahabat sampai para tabi’in sama halnya memiliki jenggot yang lebar lagi lebat.
Mungkin sebagian dari Anda (pria) sangatlah membenci rambut yang satu ini. Umumnya remaja. Bila ada rambut rambut kecil yang tumbuh, baik itu di pipi maupun di dagu belum saja lebat pasti dengan cepat mencukurnya habis. Menurut mereka, jenggot adalah salah satu pengganggu style fisik mereka. Dengan alasan pergaulan, mereka lebih mengutamakan pandangan orang lain daripada mengikuti sunnah nabinya.
Bila Anda membaca sabda Nabi di bawah ini, betapa keras larangan Nabi untuk mencukur habis jenggot kita. Apalagi sunnah menumbuhkan memelihara jenggot kita anggap angin lalu (diacuhkan). Nabi bersabda, “Barang siapa membenci sunnahku maka dia tidak termasuk golonganku,” (HR. Bukhari no 5063 & Muslim 1401). []
Sumber: Jenggot Yes, Isbal No/Karya: Abdullah bin Abdul Hamid/Penerbit Media Hidayah/2004