“HADEEUHH, ane heran deh tuh sama artis…”
“Heran kunaon, Bray?”
“Iya, artis kok sok begitu…”
“Begitu gimana?”
“Iya kagak mau difoto bareng lagi ama penggemarnya yang perempuan kalau nggak ada istrinya. Terus katanya udah nggak mau maen sinetron lagi.. Yang paling aneh tuh, dia melihara jenggot…”
“Lha, melihara jenggot dianggap paling aneh, Bray?”
“Ya iyalah, Bro. Jenggot tuh identik sama teroris.”
“Sapa yang bilang begitu, Bray? Sembarangan bangat…”
“Ya, para penggemarnya lah, … di medsos…”
“Bray, jenggot itu termasuk sunnah Nabi, lho…”
“Iya paham, tapi kalau ada di wilayah publik, artis gitu lho, ya terbuka dong sama sekitarnya. Sama fans-nya. Sama media….”
“Wah, Bray, kalau ane sih bersyukur ada artis macam dia…”
“Ya iyalah, secara ente mah garis keras…”
“Is, jaga mulut ente tuh, Bray…”
“Sori, sori Bro… kelewatan nih gue… Kebawa esmosi sama sumber berita…”
“Ah lo, entertainment dijadiin referensi berita….”
“Ya, tapi itukan bener, Bro… Entertainment juga nggak ngasal nurunin berita soal seleb…”
“Bray, kalau ane sih, dengan adanya artis-artis macam dia, bersyukur, karena dengan kondisi yang minimal, mampu menjaga hal-hal yang memang sudah disyariatkan oleh Islam…”
“Ah artis mana bisa dipercaya, paling buat pencitraan…”
“Ente mah hidup penuh dengan buruk sangka terus. Jadinya hati ente tuh sempit …”
“Kalau nggak mau begini-begitu, ya jangan jadi artis aja, Bray… Susah amat… Ganti profesi aja jadi ustadz… ”
“Bray, Allah SWT menurunkan kita ke dunia ini dengan berbagai potensi yang berbeda-beda. Ada orang yang memang sudah dianugerahi oleh Allah SWT untuk menopang kehidupannya dengan menulis, dagang, atau ya itu tadi jadi artis. Tapi sebagai Muslim, kita juga musti mengedepankan prinsip ‘Nahnu duat qobla kula syai’—kita adalah da’i sebelum menjadi sesuatu…”
“Maksudnya apa tuh, Bro?”
“Ya, ketika kita jadi guru, gurunya yang Muslim, ketika jadi pedagang, pedagangnya Muslim, ketika jadi penulis, penulisnya yang Muslim, dan juga ketika jadi artis, artisnya yang Muslim. Akhlak yang dikedepankan. Akhlak yang baik… “
“Ah, terlalu rumit, zaman sekarang butuh yang instan…”
“Ente mah dibilangin yang agak bener emang susah bangat. Tapi bukannya dia tuh dulunya juga suka jadi juri acara musik-musik gitu?”
“Lha, musik apaan, Bro?”
“Ya acara kontes-kontes musik begitu?”
“Jiah, itu mah Ahmad Dhani kaleee Bro…”
“Nah, dia juga kan suka berjenggot gimana, Bray? Yang jenggotan kan teroris…”
“Ah beda kali… Ane lagi bicarain Teuku Wisnu, Bro, Teuku Wisnu… Nonton tipi makanya, Broowww….”
“Hehehe, sori Bray, ane nyalain tipi kalau pas mau tau berita-berita penting aja …”
“Pantes kagak nyambung!” []