GOLONGAN darah adalah salah satu aspek biologi manusia yang memiliki pengaruh lebih dari sekadar penentuan donor dan penerima darah. Golongan darah ditentukan oleh antigen yang ada di permukaan sel darah merah. Sistem ABO dan faktor Rh adalah dua sistem utama dalam klasifikasi golongan darah, dengan empat golongan utama: A, B, AB, dan O, yang masing-masing bisa Rh-positif atau Rh-negatif.
Penelitian telah menunjukkan bahwa golongan darah dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap berbagai penyakit. Berikut adalah beberapa hubungan yang telah ditemukan:
BACA JUGA:Â 5 Bahaya Wanita Hamil Kurang Darah, Ada Risiko Komplikasi Kehamilan
1. Golongan Darah dan Penyakit Kardiovaskular
Orang dengan golongan darah non-O (A, B, atau AB) memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa golongan darah A, B, dan AB memiliki tingkat protein pembekuan darah (faktor von Willebrand dan faktor VIII) yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah dan serangan jantung.
2. Golongan Darah dan Infeksi
- COVID-19: Studi selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi parah, sementara golongan darah O tampaknya memberikan perlindungan relatif.
- Malaria: Orang dengan golongan darah O cenderung lebih tahan terhadap malaria berat karena struktur sel darah merah mereka kurang cocok untuk invasi oleh parasit malaria.
3. Golongan Darah dan Kanker
Golongan darah juga telah dikaitkan dengan risiko jenis kanker tertentu. Contohnya, penelitian menunjukkan bahwa golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker perut, sementara golongan darah O memiliki risiko lebih rendah.
4. Golongan Darah dan Penyakit Autoimun
Beberapa studi menunjukkan bahwa golongan darah tertentu dapat memengaruhi risiko terkena penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit celiac. Misalnya, orang dengan golongan darah B mungkin memiliki risiko lebih rendah untuk beberapa jenis penyakit autoimun.
5. Golongan Darah dan Masalah Pencernaan
Orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih tinggi terkena tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Hal ini mungkin terkait dengan reseptor spesifik pada sel darah merah yang mempermudah bakteri ini untuk menempel.
Mengapa Golongan Darah Berpengaruh?
Perbedaan dalam kerentanan terhadap penyakit antara golongan darah kemungkinan disebabkan oleh interaksi antara antigen golongan darah dengan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, protein dan molekul lain yang terkait dengan golongan darah juga memengaruhi berbagai proses biologis, seperti pembekuan darah, respons inflamasi, dan kerentanan terhadap patogen tertentu.
BACA JUGA:Â 6 Efek Baca Al-Quran; Kurangi Stres hingga Stabilkan Tekanan Darah dan Detak Jantung
Implikasi Kesehatan dan Pencegahan
Memahami hubungan antara golongan darah dan kerentanan terhadap penyakit dapat membantu dalam strategi pencegahan dan pengobatan. Misalnya, orang dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit tertentu dapat lebih waspada terhadap faktor risiko, menjalani pemeriksaan rutin, dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit tersebut.
Meskipun golongan darah dapat memberikan petunjuk mengenai risiko kesehatan, faktor lain seperti gaya hidup, lingkungan, dan genetika juga memainkan peran penting. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk tetap menjadi prioritas utama untuk mencegah penyakit. []