BERHATI-hatilah akan nifak. Ada tiga jenis munafik yang harus diwaspadai oleh seorang Muslim.
Suatu ketika, Hujjatul Islam, Syeikh Ibnu Taimiyah sedang berbicara dengan kelompok penganut Bathiniyah – sebuah gerakan sufi sesat.
“Apa yang ada padamu sebenarnya Ibnu Taimiyah? Bila kami datang pada kalian, yakni Ahlus Sunnah, wibawa kami luntur, tapi bila kami pergi ke Tartar -Mongolia yang kafir itu—wibawa kami justru muncu.
Ulama penghafal Quran, yang dikenal menguasai ilmu fiqih, hadits, tafsir dan ilmu ushul ini kemudian menjawab,
“Tahukah kalian, perumpamaan antara kami, kalian dan orang-orang Tartar itu? Kami ibarat kuda-kuda berwarna putih, kalian ibarat kuda-kuda berwarna belang-belang, sedangkan orang Tartar itu ibarat kuda hitam. Jika yang belang masuk ke dalam kelompok yang hitam, maka seakan-akan berwarna putih, dan jika berkumpul dengan yang berwarna putih, maka seakan-akan berwarna hitam. Kalian masih sedikit cahaya. Jika kalian datang pada kami –orang-orang yang memiliki cahaya terbesar dan Sunnah—maka tampaklah kegelapan dan warna hitam yang ada pada kalian. Demikianlah perbandingan antara kami dan kalian, kami dan orang-orang Tartar itu.” (Orang Kafirpun Berkelas-kelas, dalam La Tahzan karya Dr ‘Aidh al-Qarni, 2003).
BACA JUGA: Mencela Seorang Muslim Adalah Kefasikan, Memerangi Mereka Adalah Kekafiran
Syeikh Abdul Majid Az Zandani, menyebut empat faktor membatalkan keimanan seseorang (Nawaqidhul Iman).
Di antaranya adalah nifaq. Pelakunya nifaq disebut munafiq. Nifaq adalah kondisi yang berbeda antara apa yang diyakini dengan apa yang ditampakkan dalam perbuatan.
Munafiq ada banyak jenisnya, di antaranya,
Jenis Munafik: Menolak berhukum dengan syariat Allah.
Sekalipun manampakkan diri sebagai orang Muslim (bersongkok, berjilbab) tetapi mereka tidak mau berhukum dengan syari’at Allah.
Allah SWT berfirman,
“Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul ! Niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS:An-Nisa’: 61).
1 Jenis Munafik: Mengambil orang kafir sebagai wali.
Ciri orang-orang munafik menjadikan orang kafir sebagai pelindung dan pembela serta penguat mereka dalam kehidupan keseharian. Mereka meninggalkan orang-orang yang beriman dan lebih cenderung dan condong kepada kekafiran.
Allah berfirman: “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang beriman.” (QS.An-Nisa’: 138-139).
2 Jenis Munafik: Memusuhi orang beriman
Karena orang-orang munafik lebih dekat kepada orang-orang kafir, maka wajar kalau sikap yang muncul kemudian adalah memusuhi orang-orang beriman. Allah berfirman,
“Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir , saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka” (Al-Mujadilah: 22).
BACA JUGA: Al Kafirun: Untukmu Agamamu dan Untukkulah Agamaku
Jauh sebelum ini, 1400 tahun lalu, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan paginya menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad, No. 8493)
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85).
SUMBER: HIDAYATULLAH