MANHAJ pembelajaran fiqih yang layak diterapkan, sebagaimana telah saya uraikan pada tulisan sebelumnya, adalah memulai dengan fiqih madzhab, lalu berlanjut ke fiqih muqarin. Berikut ini kitab-kitab panduan utamanya secara berjenjang.
Madzhab Hanafi
Level Mubtadi (Dasar)
Di level dasar ada dua pilihan metode, pertama jika perlu mempelajari bab-bab ibadah saja, tanpa mempelajari bab-bab muamalah, maka ada dua pilihan kitab. Yaitu kitab Nurul Idhah karya Abul Barokat dengan syarahnya Maraqil Falah yang beliau tulis sendiri. Atau kitab Ithafut Thalib karya Abu Bakar Al-Mulla dengan syarahnya Minhajur Raghib yang juga beliau tulis sendiri.
Jika dirasa perlu langsung mempelajari semua bab fiqih, maka matan-matan inti yang menjadi pegangan (mu’tamad) madzhab Hanafi ini ada empat. Yaitu Bidayatul Mubtadi karya Al-Marginani, Mukhtashar Al-Quduri karya Al-Quduri, Kanzud Daqaiq karya An-Nasafi dan Al-Mukhtar karya Al-Maushili.
BACA JUGA:Â Tiga Jenis Bahasan Fiqih
Bisa memilih dari keempat matan tersebut. Jika perlu diurutkan, menurut pandangan penulis, mulai dari Kanzud Daqaiq, lalu Al-Mukhtar, lalu Mukhtashar Al-Quduri, lalu Bidayatul Mubtadi. Tentu dipelajari bersama guru yang mutqin, dibarengi dengan menelaah syarah utamanya (akan penulis sebutkan pada jenjang berikut).
Level Murawasith (Pertengahan)
Di level pertengahan melengkapi pembelajaran keempat matan di atas dengan mempelajari dan menelaah syarah-syarah intinya. Yaitu Kanzud Daqaiq syarahnya Al-Bahrur Raiq karya Ibnu Nujaim, Al-Mukhtar syarahnya Al-Ikhtiyar li ta’lilil Mukhtar ditulis oleh penulis matannya, mukhtashar Al-Quduri syarahnya Al-Lubab fi syarhil Kitab karya Abdul Ghani Al-Ghunaimi dan Bidayatul Mubtadi syarahnya Al-Hidayah yang ditulis oleh penulis matannya.
Level Muntahi (Akhir)
Di level akhir mempelajari kitab yang lebih tinggi yaitu Al-Bada’i Ash-Shana’i fi Tartib Asy-Syaro’i yang ditulis oleh Al-Kasani sebagai syarah terhadap kitab Tuhfathul Fuqaha yang ditulis oleh Alauddin As-Samarqandi.
Juga mempelajari kitab Hasyiah Ibnu Abidin (puncak muhaqqiq di madzhab Hanafi) terhadap Ad-Dur Al-Mukhtar syarah Tanwiril Abshar.
Selain itu dipelajari juga kitab Al-Mabsuth karya As-Sarakhsi, kitab di level tinggi yang didalamnya memuat perbedaan dengan madzhab lain dan penguat-penguat dalil madzhab Hanafi. Sehingga kitab ini tergolong kitab Fiqih Muqarin.
Madzhab Maliki
Level Mubtadi
Di level dasar, jika mempelajari bab-bab ibadah saja bisa memulai dengan matan Al-Akhdhari dengan syarah Minahul ‘Ali karya Muhammad bin Muhammad Salim Al-Majlisi Asy-Syanqithi atau matan Ibnu Asyir dengan syarahnya Ad-Dur Ats-Tsamin karya Muhammad bin Ahmad Mayyaroh.
Jika langsung mempelajari fiqih lengkap, bisa mempejari matan Ar-Risalah karya Ibnu Abi Zaid Al-Qairawani dengan syarah Tanwirul Maqalah karya At-Tatai, juga syarah Masalikud Dilalah karya Ahmad Shadiq Al-Ghumari
Level Mutawasith
Di level pertengahan mempelajari matan Kifaful Muhtadi karya Muhammad Maulud bin Ahmad Fal dan syarahnya Maramul Mujtabi karya Muhammad Hasan bin Ahmad Khadim
Level Muntahi
Di level ini mempelajari matan mukhtashar Khalil dengan beberapa syarahnya, yaitu Al-Kharsyi dan hasyiah Al-‘Adawi, syarah Az-Zurqani dengan hasyiyah Al-Bannani dan Ar-Rahuni, syarah Al-Hathab, syarah At-Taj wal Iklil karya Al-Muwaq
Selain itu, juga mempelajari kitab Adz-Dzakhirah karya Al-Qarafi, dan juga kitab Al-Mudawwanah.
Baru kemudian mempelajari kitab fiqih muqarin dari fiqih madzhab Maliki, yaitu kitab Bidayatul Mujtahid dan Al-Isyraf karya Qadhi Abdul Wahhab
Madzhab Syafi’i
Level Mubtadi
Jika hanya bab-bab ibadah saja, bisa mempelajari matan Safinatun Naja karya Salim bin Samir Al-Hadhrami dengan syarah Nailur Roja karya Asy-Syathiri dan Kasyifatus Saja karya Nawawi Al-Bantani.
Untuk fiqih lengkapnya dapat mempelajari matan Abu Syuja dengan syarah terpentingnya yaitu Fathul Qarib karya Abdul Qasim Al-Ghazzi dan Al-Iqna karya Khatib Asy-Syirbini, bisa juga ditambahkan kitab Kifayatul Akhyar dan syarah yang memuat dalil-dalil intinya yaitu At-Tadzbi fi Adillati Matnil Ghayah wat Taqrib karya Mushtafa Dib Al-Bugha
Di level ini juga bisa mempelajari matan Al-Yaqut An-Nafis karya Ahmad bin Umar Asy-Syathiri dan syarahnya ditulis oleh Muhammad bin Ahmad Asy-Syathiri
Level Mutawassith
Di level ini bisa mempelajari Umdatus Salik karya Ahmad bin An-Naqib Al-Mishri dan matan Az-Zubad karya Ahmad bin Ruslan dan syarahnya Ifadah As-Sadah Al-Umad karya Muhammad bin Ahmad Al-Ahdal dan Mawahibush Shamad karya Ahmad bin Hijazi Al-Fasyani
Bisa juga ditambah dengan menelaah Hasyiah Al-Baijuri terhadap Fathul Qarib. Dan juga Fathul Mu’in karya Al-Malibari syarah dari Qurrotul ‘Ain dan hasyiahnya I’anatu Ath-Thalibin karya Utsman bin Syatho Al-Bakri
Level Muntahi
Di level ini mempelajari matan paling inti dalam madzhab syafi’i yaitu Minhajuth Thalibin karya imam An-Nawawi dengan mengkaji syarah-syarah intinya yaitu Tuhfatul Muhtaj karya Ibnu Hajar Al-Haitami, Nihayatul Muhtaj karya Jamaluddin Ar-Ramli dan Mughnil Muhtaj karya Khatib Asy-Syirbini. Bisa ditambahkan juga Kafil Muhtaj karya Al-Isnawi dan Kanzur Raghibin karya Al-Mahalli
Selain itu sambil ditelaah juga kitab Al-Wajiz Al-Ghazali dengan Fathul Aziz karya Ar-Rafi’i, Al-Wasith karya Al-Ghazali, At-Tanbih dan Al-Muhadzab karya Asy-Syirazi.
Puncaknya bisa mempelajari kitab Al-Majmu karya An-Nawawi dan Al-Hawil Kabir karya Al-Mawardi yang tergolong fiqih muqarin. Juga mempelajari Al-Umm karya imam Asy-Syafi’i.
Madzhab Hanbali
Level Mubtadi
Di level ini bisa mempelajari matan Akhshar Mukhtasharat karya Ibnu Balban dengan syarahnya Kasyful Mukhoddarot karya Al-Bal’i, atau matan Umdatuth Thalib karya Al-Buhuti dengan syarahnya Hidayatur Raghib karya Utsman An-Najdi, atau Kafil Mubtadi karya Ibnu Balban dengan syarahnya Ar-Raudh An-Nadi karya Al-Bal’i
Level Mutawassith
Di level ini mempelajari Zadul Mustaqni karya Al-Hajjawi dengan syarahnya Ar-Raudhul Murbi’ karya Al-Buhuti, atau kitab Dalil Ath-Thalib karya Mar’i Al-Karmi dengan syarahnya Nailul Ma’arib karya Abdul Qadir bin Umar Asy-Syaibani dan Manarus Sabil karya Ibrahim bin Muhammad bin Salim bin Dhauyan
Sambil menelaah hasyiahnya, yaitu hasyiah terhadap Ar-Raudhul Murbi’ yang ditulis oleh Ibnul Qasim dan Ibnu Fairuz (belum lengkap).
Level Muntahi
Di level ini mempelajari matan inti dari madzhab Hanbali yaitu Muntahal Irodat karya Al-Futuhi dengan syarahnya yang ditulis oleh Al-Buhuti, dengan hasyiahnya yang ditulis oleh Utsman An-Najdi. Kemudian mempelajari Kasyaful Qina’ karya Al-Buhuti sebagai syarah dari matan Al-Iqna karya Al-Hajjawi. Juga mempelajari kitab Ghayatul Muntaha dan syarahnya yang ditulis oleh Mar’i Al-Karmi dan hasyiahnya yang ditulis oleh Asy-Syathi.
Kemudian mempelajari Al-Muqni karya Muwaffaquddin Ibnu Qudamah dengan syarah-syarahnya yaitu Al-Mubdi’ karya Ibnu Muflih, Asy-Syarhul Kabir karya Syamsuddin Ibnu Qudamah, Al-Inshaf karya Alauddin Al-Mardawi. Kemudian kitab Al-Furu’ karya Ibnu Muflih beserta tashihnya yang ditulis oleh Alauddin Al-Mardawi dan hasyiahnya yang ditulis oleh Ibnu Qundas Al-Ba’li
Juga menelaah kitab Al-Kafi karya Muwaffaquddin Ibnu Muqadamah, dan setelah itu menelaah kitab Al-Mughni, juga karya Muwaffaquddin Ibnu Qudamah. Kitab Al-Mughni termasuk kitab fiqih muqarin karena di dalamnya menjelaskan madzhab-madzhab lain.
Fiqih Muqarin
Setelah mempelajari fiqih madzhab, barulah kemudian mempelajari fiqih muqarin. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa di masing-masing madzhab ada kitab yang tergolong fiqih muqarin, yang terhitung kitab tertinggi dalam level mempelajari madzhab. Namun ada pula yang tidak berangkat dari satu madzhab. Berikut ini kitab-kitab intinya:
BACA JUGA:Â Keistimewaan Tafaqquh Mengikuti Salah Satu Madzhab Fiqih
1. Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd Al-Qurthubi (madzhab Maliki)
2. Al-Isyraf karya Qadhi Abdul Wahhab (madzhab Maliki)
3. Al-Mughni karya Muwaffaquddin Ibnu Qudamah (madzhab Hanbali)
4. Al-Majmu Syarah Al-Muhadzab karya An-Nawawi (madzhab Asy-Syafi’i)
5. Al-Mabsuth karya As-Sarokhsi (madzhab Hanafi)
6. Al-Muhalla karya Ibnu Hazm (madzhab Zhahiri)
7. As-Sailul Jarror karya Asy-Syaukani (tidak terikat satu madzhab)
Selain kitab-kitab khusus fiqih muqarin, dalam kitab-kitab tafsir khususnya yang konsen membahas hukum-hukum seperti Al-Qurthubi dan lainnya juga syarah-syarah hadits baik hadits-hadits khusus hukum maupun umum, biasanya pensyarah mengemukakan perbandingan madzhab.
Tujuannya agar ayat atau hadits yang zhanni (memungkinkan dipahami berbeda) tidak dipahami secara sempit oleh satu madzhab, kecuali di judul kitab dituliskan berdasarkan madzhab tertentu. Ini penting untuk menyingkirkan sikap fanatik dan ghuluw terhadap madzhab.
Itulah kitab-kitab inti yang dapat dipelajari dalam pembelajaran fiqih, yaitu fiqih madzhab dan fiqih muqarin. Ada pilihan-pilihan kitab sebagaimana telah diuraikan. Untuk memilihnya dikembalikan kepada guru yang mampu mengajarkannya dan murid yang siap dan layak mempelajarinya.
Manhaj pembelajaran ini penulis rangkumkan dari berbagai sumber dan rekomendasi para ulama yang ahli di bidangnya.
Wallahu A’lam. []
Oleh: Ustadz Muhammad Atim