JERMAN—Bank sentral Jerman telah memperingatkan ketidakpastian yang lebih besar tentang prospek ekonomi global, Kamis (23/8/2018). Ekonomi gkobal terancam karena meningkatnya ketegangan antara AS dan negara-negara besar lainnya.
Berbicara kepada wartawan di Berlin, Presiden bank sentral Jerman Jens Weidmann menyatakan keprihatinan atas ketegangan perdagangan yang meningkat.
BACA JUGA: Sosok Pastor di Balik Perang Ekonomi Turki-AS
“Pertumbuhan ekonomi global tetap melambung, terutama didorong oleh dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia – AS dan China. Namun, risiko politik telah meningkat, terutama risiko peningkatan konflik perdagangan internasional,” kata Weidmann.
Weidmann memperingatkan bahwa perang dagang besar “bisa sangat merugikan ekonomi global.”
Pernyataannya muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengancam untuk mengenakan pajak 25 persen pada setiap mobil yang berasal dari Uni Eropa, dan di tengah meningkatnya tarif AS atas barang-barang Turki, dalam apa yang disebut kepemimpinan Turki sebagai “serangan ekonomi” dan Uni Eropa.
Bulan Juli lalu, Trump setuju untuk memulai pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa, yang meningkatkan harapan di ibu kota Eropa bahwa mereka dapat menghindari perang perdagangan trans-atlantik.
BACA JUGA: Pakar Ekonomi Ragu Tim Ekonomi Petahana Mampu Atasi Masalah Perekonomian Indonesia
Ketegangan perdagangan antara AS dan Cina semakin meningkat pekan ini setelah AS memutuskan untuk menerapkan tarif 25 persen pada barang Cina senilai 16 miliar USD.
Pada bulan Juli, AS mulai menerapkan tarif 25 persen pada barang-barang Cina senilai 34 miliar USD.
Trump mengatakan bulan lalu bahwa ia siap menaikkan tarif atas barang-barang China menjadi 500 miliar USD, hampir setara dengan nilai total barang yang diimpor AS dari Cina tahun 2017 lalu. []
SUMBER: WORLDBULLETIN