DALAM Al-Qur’an, Allah mengutus malaikat untuk melindungi mukmin dari depan dan belakang. Mereka bergilir menjaga manusia di setiap pagi dan petang secara bergantian dengan hilir mudik ke langit. Dalam setiap kondisi yang mencekam, menakutkan dan mengkhawatirkan, setiap mukminin dibisikan ketentraman oleh para malaikat. Bahkan malaikat yang bertasbih pun senantiasa memohon ampun bagi mukminin.
Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah ﷺ saat menurunkan wahyu. Namun ada peristiwa lain, dimana Jibril selalu menjumpai Rasulullah ﷺ, yaitu bila Yahudi melakukan kejahatan. Saat Rasulullah ﷺ mengalami sakit yang tak kunjung sembuh di Mekah, Jibril menginformasikan sihir yang ditanam di sebuah subur. Lalu, Jibril mewahyukan tiga surat terakhir dalam Al-Qur’an. Yaitu, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
Saat Yahudi Bani Quraizah melakukan penghianatan di perang Ahzab dengan melakukan makar bersama Suku Quraisy dan seluruh kabilah Arab, Jibril mendatangi Rasulullah ﷺ. Jibril langsung mengajak Rasulullah ﷺ untuk memerangi Yahudi Bani Quraizah. Pedang harus tetap terhunus. Setelah iti, Jibril bergerak cepat menuju benteng Yahudi Bani Quraizah.
Rasulullah ﷺ bergerak cepat menyusul Jibril. Selama perjalanan, Rasulullah ﷺ bertanya kepada para Sahabat yang disusulnya, ” Apakah ada yang mendahulukan mereka?” Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa yang menyusul mereka adalah Jibril yang hendak menghancurkan benteng Yahudi Bani Quraizah dan memasukkan ketakutan ke dalam hati mereka.
BACA JUGA: Mengapa Intelejen Quraisy Tidak Mampu Mengendus Darul Arqam?
Rasulullah ﷺ mendatangi benteng Yahudi Bani Nadhir untuk berkomitmen atas perjanjiannya. Rasulullah ﷺ dipersilahkan masuk ke sebuah rumah. Ternyata di rumah tersebut telah direncanakan pembunuhan terhadap Rasulullah ﷺ dengan hendak menjatuhkan batu dari atap rumah. Jibril pun datang menginformasikan rencana kejahatan tersebut. Rasulullah ﷺ bergerak pergi dari rumah. Yahudi Bani Nadhir terheran-heran mengapa tiba-tiba Rasulullah ﷺ pergi?
Saat perang Khaibar, wanita Yahudi menyediakan makanan kesukaan Rasulullah ﷺ. Berupa paha daging yang ternyata telah dilumuri racun. Saat Rasulullah ﷺ mulai memakan daging tersebut, namun belum sempat ditelan, Jibril datang menginformasikan kepada Rasulullah ﷺ akan racun tersebut. Rasulullah ﷺ segera memuntahkannya.
BACA JUGA: Memprediksi Nasib Yahudi di Palestina dari Sejarahnya Sendiri
Dalam semua pertempuran dengan Yahudi, Jibril selalu datang, kecuali dipertempuran dengan Yahudi Bani Qainuqa. Jibril mendatangi Rasulullah ﷺ untuk menginformasikan rencana jahat intelejen yang licik, memberikan semangat bertempur, menghancurkan benteng dan infrastruktur militer dan menghujamkan rasa ketakutan yang mencekam ke dalam hati Yahudi. Bukankah ini yang terjadi di pertempuran Gaza?
Di pertempuran Gaza, infrastruktur militer darat penjajah Israel begitu mudah dihancurkan. Tekanan mental menyebabkan ketakutan mencekam sehingga kemampuan tempur mereka hancur hingga menolak untuk bertempur. Itukah tanda pertolongan Allah melalui para malaikat-Nya? []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.