CINTA pasti selalu dikaitkan dengan perasaan. Rasa cinta merupakan anugerah yang diberikan kepada manusia oleh Allah SWT. Cinta dapat menjadikan seseorang lebih dekat. Dengan ikatan cinta, dua insan yang saling memiliki rasa sayang, akan menjalani hidup dengan penuh kenyamanan dan ketentraman.
Jika cinta telah bermain di antara pasangan suami istri, maka itulah yang menjadi penguat perjalanan rumah tangga mereka. Walau badai menghadang, segala tantangan rumah tangga, baik yang datang dari dalam maupun luar, akan teratasi dengan rasa cinta yang tinggi di antara keduanya.
Dua insan yang saling mencinta akan merasa saling memilki. Mereka akan saling mengasihi dan menyayangi. Hiruk pikuk dunia yang fana, penuh godaan atas gemerlap dunia, tidak akan menyirnakan kekuatan cinta di antara mereka. Hal ini dapat terwujud, jika rasa cinta yang mereka pendam, didasari cinta karena Allah Ta’ala.
Mengungkapkan perasaan, boleh bahkan harus kita lakukan kepada pasangan hidup kita. Bukan berarti pasangan yang belum sah secara hukum dan agama ya! Hal ini perlu dilakukan untuk memperkuat ikatan sayang di antara keduanya. Sehingga, rumah tangga dapat dilalui dengan penuh kemesraan dan ketentraman.
Jika suami atau istri berkata, “Aku suka/ cinta kepadamu karena Allah,” maka ada doa khusus yang dapat Anda baca. Doa itu berbunyi, “Ahabbakalladzii ahbabtanii lahu” yang memiliki arti, “Semoga Allah mencintai kamu, (di mana) engkau cinta kepadaku karena-Nya.”
Itulah doa yang dapat Anda baca ketika mendengar seseorang mengungkapkan perasaan cintanya karena Allah. Cinta yang didasari karena Allah akan memberikan keberkahan di antara dua insan yang saling mencinta tersebut. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Fiqih Hubungan Intim/Karya: Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid/Penerbit: Pustaka Ibnu Umar