PUASA merupakan salah satu ibadah yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apalagi, jika ditambah dengan puasa sunnah. Salah satunya di bulan Dzulhijjah ini. Kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah selama sembilan hari. Yang dimulai pada awal pertama bulan Dzulhijjah.
Seperti halnya bulan yang lain, bulan Dzulhijjah juga merupakan salah satu bulan istimewa. Sebab, di bulan ini terdapat keistimewaan-keistimewaan yang tidak kita dapatkan di bulan-bulan yang lain. Di mana, pelaksanaan ibadah haji dilaksanakan di bulan ini. Dan, bulan ini biasa kita sebut sebagai bulan Haji. Mengapa?
Sebab, secara bahasa, Dzulhijjah [Arab: ذو الØجة ] terdiri dari dua kata: Dzul [Arab: ذو ], yang artinya pemilik dan Al Hijjah [Arab: الØجة ], yang artinya haji. Dinamakan bulan Dzulhijjah, karena orang Arab, sejak zaman jahiliyah, melakukan ibadah haji di bulan ini. Orang Arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim AS (Tahdzibul Asma’, 4/156).
Jadi, arti bulan Dzulhijjah adalah bulan yang di dalamnya ada kegiatan haji. Dengan demikian, Dzulhijjah bisa disebut dengan bulan Haji. Lalu, benarkah orang yang berpuasa di bulan Dzulhijjah berarti berhaji?
Puasa dan Haji merupakan dua ibadah yang terpisah. Cara melakukan dan apa yang dikorbankan pun berbeda. Sehingga, tak dapat dikatakan bahwa puasa di bulan Dzulhijjah itu sama dengan ibadah Haji. Dan tak bisa dikatakan bahwa melakukan puasa Dzulhijjah berarti berhaji. Wallahu ‘alam. []