SEBAGAI seorang Muslim kita wajib untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Salah satunya ialah shalat. Shalat menjadi salah satu hal yang wajib untuk ditegakkan. Jika kita tidak melaksanakannya, sudah barang tentu siksanya telah dupersiapkan untuk kita. Maka, laksanakan shalat dalam keadaan apapun. Sebab, dalam setiap keadaan, dalam shalat Allah telah memberikan keringanan. Baik itu ketika sehat, sakit maupun dalam perjalanan.
Nah, menjalankan kewajiban, yakni melaksanakan shalat, itu semata-mata bukan hanya sebagai perintah saja. Jika kita melaksanakan shalat, maka ada konsekuensi yang dapat kita peroleh. Apakah itu?
Ibadah yang sebenarnya adalah menganggap diri sendiri sebagai hamba dan budak Allah SWT untuk selamanya. Hidup dengan menyerahkan diri kepada kehendak Allah sebagaimana layaknya seorang pelayan yang patuh, dan setiap saat siap untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya. Dan shalat telah mempersiapkan manusia untuk melaksanakan ibadah yang seperti itu.
Semua persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan ibadah dikembangkan oleh shalat. Kesadaran akan harkat diri sebagai budak Allah, kepercayaan kepada-Nya, kepada utusan-Nya, kepada kitab-Nya, kepada hari akhir, rasa takut kepada Allah, pengakuan bahwa Allah Maha Tahu akan hal-hal yang ghaib dan kesadaran bahwa Dia selalu dekat dengan kita, kesiapsiagaan untuk selalu patuh kepada-Nya dan kesadaran akan perintah-Nya – ini semua dan juga sifat-sifat lain yang diperlukan untuk menjadikan manusia sebagai budak Allah dalam arti yang sebenarnya dikembangkan oleh shalat. []
Sumber: Dasar-dasar Islam/Karya: Abul A’la Maududi/Penerbit: Pustaka