Oleh : Newisha Alifa
newishaalifa@gmail.com
Jika suatu saat aku pergi …
PERGI dengan atau tanpa pamit pada mereka yang terbiasa mengisi hariku dan kuisi harinya.
Apa yang akan mereka rasakan tentang kepergianku?
Kehilangan atau justru kegirangan?
Aku belajar tentang bagaimana leganya hati ini juga teman yang lain, ketika ada salah seorang di antara kami sedang tidak ada. Entah untuk sementara, jangka waktu yang lama, atau bahkan selamanya. Kami tertawa lepas bahkan bahagia. Adakah itu pertanda, bahwa kehadirannya selama ini lebih sering menoreh luka, ketimbang suka cita di benak sesama?
Sebaliknya,
Pun aku mengamati orang-orang yang ketika sedang tidak ada, begitu dirindukan bahkan dibutuhkan kehadirannya oleh yang lain. Bahkan baru mendengar rencana kepergiannya saja, raut wajah kami seketika berkabut. Dan benar saja, ketika orang itu pergi, kami merasa ada yang hilang, tak lengkap di kegiatan kami hari itu. Mungkinkah ini sebuah pertanda, bahwa keberadaannya di tengah-tengah kami begitu bermanfaat dan menyenangkan ketimbang menggores ketidaknyamanan?
Sebab tak ada yang abadi. Maka cepat atau lambat, setiap kita akan pergi. Menghilang dengan atau tanpa sempat pamit. Dan di antara ciri-ciri manusia beruntung adalah mereka yang kehadirannya dibutuhkan dan disyukuri oleh orang-orang sekitarnya. Bukan yang ada tiadanya, tak berpengaruh apa-apa. Apalagi sampai ketika ia pergi, justru banyak orang bernapas lega, penuh gelak tawa.
Apa pentingnya dirindukan atau ditangisi oleh sesama? Bukankah dalam hidup ini, sejatinya kita hanya wajib cari perhatian dan dicintai oleh Sang Pencipta? Ya benar.
Namun lupakah kau, bahwa manusia selain makhluk individu juga makhluk sosial? Sudah sunatullohnya kita ini dibutuhkan dan membutuhkan orang lain. Dan jika hatimu cukup peka, maka kau akan tahu betapa mengenaskannya ketika kepergianmu memang yang diharapkan selama ini, serta disambut penuh suka cita oleh mereka.
Pun betapa mengharukan dan membahagiakannya ketika mengetahui, bahwa hadirmu begitu berarti bagi sesama.
Jika suatu saat, aku pergi… []
Kirimkan artikel renungan Anda ke islampos@gmail.com maksimal 2 lembar HVS