PERINTAHKAN kebaikan, cegahlah keburukan. Bila tidak, Allah akan kuasakan atas kalian seseorang yang penuh kezaliman dan tak hargai orang tua serta kasih sayang anak dan wanita. Saat itu orang-orang shalih berdoa. Allah tak terima doanya. Mereka meminta pertolongan. Allah tak menolongnya. Mereka minta ampun. Allah tak mengampuninya.
Memerintahkan kebaikan dan mencegah kejahatan atau yang biasa dikenal dengan amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban kaum muslimin yang tidak boleh terputus sejak Islam berdiri hingga akhir zaman. Harus ada oang yang selalu berdakwah, baik menyampaikan kebaikan maupun mencegah keburukan. Kalau tidak, akibatnya sungguh fatal.
BACA JUGA: 3 Amalan yang Paling Besar Pahalanya
Akibat yang paling fatal adalah hadirnya seorang pemimpin yang zalim. Sebuah negeri yang dipimpin oleh orang yang zalim merupakan seburuk-buruk negeri. Bagi negeri yang pemimpinnya zalim disebabkan mandegnya kegiatan amar makruf nahi munkar, kezalimannya luar biasa. Seberapa dahsyat luar biasanya? Dikatakan, di antara kezalimannya adalah tidak menghargai orang tua dan tidak kasih sayang kepada anak-anak dan kaum wanita. Padahal dalam kondisi normal, fitrahnya orang tua itu seharusnya dihargai sementara anak-anak dan wanita wajib disayangi. Oang tua karena mereka telah berjasa patut untuk diberikan penghargaa, tidak saja oleh anaknya sendiri tapi juga oleh mereka yang lebih muda darinya. Anak-anak dan wanita kaum yang lemah sehingga mereka memerlukan perlindungan serta kasih sayang.
Dengan kezaliman pemimpin ini, kondisinya justru terbalik. Banyak orang tua yang hidupnya terlunta-lunta dibiarkan. Banyak pengemis di pinggir-pinggir jalan adalah orang-orang tua. Para wanita dilecehkan dengan menempatkan mereka sebagai objek seksual belaka. Anak-anak bukannya diberikan pendidikan atau dikembangkan kreativitasnya. Namun tenaga mereka dimanfaatkan untuk bekerja di pabrik-pabrik atau diperdagankan. Ini sungguh kezaliman yang buruk.
Lalu para orang-oang shalih tadinya tidak mau ber-amar makruf nahi munkar merasa kezaliman ini harus diubah. Mereka berdoa kepada Allah agar sang pemimpin dicabut kekuasaannya dan digantikan oleh seorang pemimpin yang adil.
BACA JUGA: Amalan yang Bisa Selamatkan dari Siksa Kubur
Namun karena mereka tetap tidak mau amar akruf nahi munkar, doanya tidak terkabul. Allah tetap menempatkan pemimpin yang zalim kepada mereka, meskipun berkali-kali terjadi pergantian pemimpin. Selalu yang memimpin negeri itu adalah mereka yang zalim.
Mereka, orang-orang shalih itu juga memohon pertolongan agar negrinya menjadi baldatun thayyibah, negeri yang adil dan makmur. Namun sekali lagi Allah tidak menolongnya. Sampai akhirnya mereka meminta ampun atas segala kesalahan yang mereka lakukan selama ini, Allah tetap tidak mengampuninnya. Hal ini semata-mata karena ada satu kewajiban yang tidak dilaksanakan oleh masyarakat itu, terutama para ulamanya. Yaitu kewajiban amar makruf nahi munkar. Jadi, kewajiban satu ini mau tidak mau harus dilakukan meskipun tantangannya besar, kalau tidak ingin negerinya kacau. []
Sumber: Hikmah dari Langit/Yusuf Mansur/Pena Pundi Aksara/Januari 2007