PERNAH dengar di dalam Islam diperbolehkan seorang wanita meminang lelaki yang shaleh? Jadi tidak harus wanita itu selalu menunggu dilamar. Ibunda Khadijah juga melamar Rasulullah terlebih dahulu.
Kalau untuk laki-laki, asal sudah ‘siap’ memang lebih baik dateng ke rumah wali dan melamar sang wanita idaman hati, daripada malah pacaran.
Eh, tapi gimana ya, kalau ternyata si dia idaman hati yang shalih atau shalihah, yang kita harapkan untuk menjadi pendamping hidup ternyata tidak mempunyai perasaan apapun terhadap kita. Apakah kita harus berjuang atau lebih baik move on?
Apapun yang menyangkut soal hati emang agak-agak #ehh. Namanya juga perasaan, perubahannya sangat derastis. Tadi bilang harus move on, sedetik selanjutnya bilang ingin berjuang. Terus saja sampai janur kuning akhirnya melengkung.
Sebelum memutuskan untuk berjuang atau move on, seseorang itu harus benar-benar memahami dirinya sendiri. Karena tidak akan ada yang lebih memahami kita selain diri kita sendiri.
Jika memutuskan untuk berjuang, coba pikirkan semuanya secara realistis. Sekuat apa hati, seberapa lama mampu berjuang, dan bertahan, dan lainnya.
Memperjuangkan hati seseorang itu ga sama kayak ngerjain soal Matematika. Meskipun keduanya sama-sama rumit, tapi Matematika udah jelas dan ada rumusnya, sementara hati, cuma Allah yang pegang kuncinya.
Jika memang bener mau berjuang, siapkanlah hati yang sangat lapang. Sebab perlu kesabaran untuk menyelesaikan perjuangan itu.
Jangan lupa, sebab hanya Allah yang maha pembolak-balik hati, maka dekatkanlah diri kepada-Nya. Mintalah hatinya (seseorang yang sedang kamu perjuangkan itu), langsung kepada pemilik segala hati. Semoga dengan itu hati sang jodoh idaman menjadi cepat luluh.
Sementara bagi yang memilih untuk move on, ga ada salahnya juga. Bukan mungkin, Allah sudah mempersiapkan seseorang yang terbaik dan lebih ‘sesuai’ dengan kamu? Seseorang yang dengannya mampu mendekatkan kamu ke surga-Nya.
Mau move on atau berjuang, yang terpenting adalah kita jangan sampai lupa, bahwa sebaik-baiknya cinta adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, yang lain mah cuma numpang aja. []
Sumber: Annida