BAHKAN dengan usia pernikahan baru satu pekan pun, satu pasangan bisa saja terjadi cekcok. Mulai dari soal suami yang belum mengerti istri, sampai kepada masalah-masalah besar seperti soal keuangan misalnya. Nah, mungkin jima setelah pertengkaran, bisa jadi sebagai rekonsiliasi buat Anda berdua.
Jima setelah ‘perang’ mungkin bukan solusi untuk menyelesaikan masalah, tapi jima yang baik bisa menyingkirkan ganjalan-ganjalan yang terjadi di dalam pernikahan.
Keintiman yang terjadi selama dan setelah berjima membuat Anda dan pasangan akan mampu membuka dan memperlancar komunikasi. Bahkan, dalam hitungan menit masalah yang tadinya ruwet bisa diselesaikan tanpa Anda harus meninggalkan kamar tidur. Pasalnya, hormon endorfin yang diproduksi saat kita mencapai puncak membantu untuk relaks, sehingga Anda dan pasangan pun bisa berkomunikasi dengan hati dan kepala dingin tanpa mendahulukan emosi.
Selain itu, pasangan suami-istri juga bisa memanfaatkan jima pasca pertengkaran sebagai variasi di sela-sela seks normal. Tentu dengan catatan bahwa kedua pihak saling menikmati. Satu hal lagi, jangan sampai setelah merasakan anugerah ini, Anda atau pasangan malah jadi sering bertengkar, sekadar untuk memicu gairah seks. Wah, ini alamat tidak sehat, tentu saja!
Idealnya, sebelum melakukan jima, pertengkaran sebaiknya sudah diselesaikan. Tapi, untuk jenis-jenis pertengkaran kecil yang biasanya akan selesai dengan sendirinya, hal itu bisa dikecualikan. Nah? []