JAKARTA–Media asing turut andil menyoroti berlangsungnya Pilkada di Indonesia, terutama kala pemilihan kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk periode 2017-2022.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritisi media luar negeri yang dinilainya kurang adil dalam pemberitaan terkait Pilkada DKI Jakarta.
“Soal pilkada tadi saya ketemu Wakil Presiden Mike Pence saya bilang juga, tidak adil ini media luar. Mereka sebut golongan garis keras yang menang karena banyak didukung oleh organisasi Islam,” kata JK saat memberikan sambutan dalam peluncuruan buku Takziah Muhammadiyah untuk KH A Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis malam (20/4/2017).
“Padahal Anies Baswedan dan Sandiaga Uno merupakan tokoh Islam moderat yang paling lembut,” lanjutnya.
Ia menambahkan, dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta yang telah berlangsung Kamis (19/4/2017) yang menang adalah hasil demokrasi.
“Mudah-mudahan dapat dipahami yang menang demokrasi, itu kita hormati semuanya,” katanya.
Jusuf Kalla menerima Pence di Istana Wakil Presiden sekitar pukul 11.30 WIB dan melakukan pertemuan bilateral hingga pukul 12.30 WIB.
Dalam pertemuan tersebut JK mengatakan Pence datang pada saat yang tepat untuk melihat kehidupan demokrasi Indonesia pascapilkada yang dewasa.
“Saya mengatakan, Anda datang pada saat yang tepat, pilkada selesai, kita sudah jabat tangan, tidak ada lagi ribut-ribut, itulah demokrasi Indonesia, jadi dia tidak menyinggung lagi,” kata dia.
Pernyataan tersebut disampaikan JK untuk menanggapi pertanyaan terkait hasil pertemuan bilateral dengan Pence tentang toleransi dan Islam moderat.
Meskipun demikian, JK menggarisbawahi Indonesia dan AS sepakat mempererat kerja sama peningkatan nilai toleransi dan Islam moderat. []
Sumber:Antara