[DEPOK, 8/10/2018] — Peningkatan minat baca masyarakat merupakan indikator penting kecerdasan warga Kota Depok (smart people). Itu merupakan syarat fundamental bagi terwujudnyaDepok Smart City yang menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Kota Depok di bawah kepemimpinan Walikota Idris Abdul Shomad.
Hal itu ditegaskan Sapto Waluyo, Koordinator Jaringan Media Profetik (JMP) dalam diskusi buku “Sahabat Sampah” yang dilaksanakan Ahad (7/10/2018) di Taman Lembah Gurame, Pancoran Mas, Depok. Turut hadir selaku pengulas buku Baron Noorwendo, Pendiri Warga Peduli Lingkungan (WPL) yang menerbitkan buku bersama Azkiya Publishing.
“Buku Sahabat Sampah ini istimewa bukan hanya karena substansinya amat penting, bagaimana mengelola sampah mulai dari hulu/sumbernya yakni rumah tangga kita. Tapi juga, karena proses penulisannya yang melibatkan warga dari berbagai kelurahan dan latar belakang di Depok,” ujar Sapto yang pernah menjadi Pemimpin Redaksi tabloid Depok Post dan mendapat penghargaan Pemerintah Kota Depok dalam penulisan jurnalistik Festival Depok 2008.
BACA JUGA: Siapa Tokoh Inspirator bagi Abdul Somad?
Buku Sahabat Sampah terbit pertama kali, November 2017, langsung habis karena dicetaksesuai pesanan. Peminatnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya Depok. Itu berarti gagasan dan pengalaman masyarakat Depok diperhatikan banyak kalangan. Isinya mulai dari bagaimana cara mengolah sampah rumah tangga dan menumbuhkan perilaku positif, kebijakan pengelolaan sampah di peringkat daerah hingga nasional, serta dampak sampah yang tak terurusdengan baik bagi kehidupan keluarga dan kelestarian lingkungan.
Baron mengungkapkan proses penulisan buku yang panjang. “Mulanya kami menyebarkan informasi dan ajakan untuk menulis gagasan dan pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing. Ternyata tanggapan warga sangat antusias. Dari sejumlah tulisan, kami menyeleksi 19 penulis yang layak diterbitkan. Semua karya itu diperiksa dan diperbaiki selama dua bulan sebelum akhirnya diterbitkan,” ungkap Baron, alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
BACA JUGA: 19 Tahun Kota Depok: Semakin Sigap, Cerdas dan Bersahabat
Diskusi buku berlangsung unik karena dilaksanakan di Taman Lembah Gurame yang ramai pengunjung. Lokasi diskusi di lapak Taman Bacaan Pustaka 42 yang dikelola Supriyanto. Tokoh taman bacaan masyarakat berusia 70 tahun itu sudah tiga tahun menggelar lapak gratis. “Saya senang karena diskusi berlangsung di tempat terbuka. Biasanya puluhan anak dan remaja yang mampir ke sini ditemani orangtua atau kawan mereka. Semoga taman bacaan ini bermanfaat untuk meningkatkan minat bacaan, terutama di kalangan anak dan generasi muda,” tuturSupriyanto.
Perjuangan Supriyanto yang sederhana sangat krusial bagi terwujudnya Depok Kota Cerdas dan warga yang cerdas. Sebagai tanda simpati dan kolaborasi, Sapto menyerahkan sejumlah buku Sahabat Sampah kepada Mbah Supri, begitu biasa disapa anak-anak yang riang membaca. []