JODOH adalah topik yang selalu hangat diperbincangkan oleh para muslimah. Muslimah yang terlihat cuek dan acuh pun pasti pernah bertanya mengenai siapa jodohnya. Kondisi tersebut akan semakin terpacu beriringan dengan kawan-kawan sebaya yang perlahan menemukan jodohnya masing-masing.
Penantian tentu merupakan pekerjaan yang sangat membosankan. sementara waktu terus berjalan, memangkas jatah usia. Menyeretnya pada kondisi yang tidak menentu. Penantian dan kesendirian tersebut kian lama menjadi problema besar. Hingga akhirnya banyak yang menyalahkan takdir.
BACA JUGA: Jodoh, Takdir ataukah Pilihan?
Hal tersebut merupakan suatu kekeliruan. Sebab Allah yang telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, tetapi dengan siapa, dimana, dan kapan. Dipengaruhi juga ikhtiar yang dilakukan.
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum ia merubahnyas sendiri.” (QS.Ar-Ra’du”11)
“Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasanga,dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS.An-Najm:45-46)
Dalam sebuah hadist pun dikatakan, “Bukanlah orang yang diantara kalian orang yang rajin beribadah mencari pahala akhirat dengan meninggalkan aktivitas bekerja untuk kepentingan kehidupan dunia. Dan buka pula orang yang terbaik diantara kalian orang yang rajin bekerja dengan meninggalkan aktifitas beribadah. Orang yang baik diantara kalian adalah orang yang menjalankan keduanya. Rajin bekerja dan rajin pula beribadah. Sebab kekayaan bisa menjadi saran kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu janganlah kalian menjadi manusia pemalas,” (HR. Ibnu Asakir dan Anas).
BACA JUGA: Cara Agar Dia Menjadi Jodoh Kita
Maka dalam penantian pun harus dilengkapi dengan ikhtiar dan keberserahan diri pada Allah. Ikhtiar yang dilakukan bukanlah dengan cara yang tidak halal. Tersebab rajin dan giat dalam berdakwah dan bekerja pun merupakan salah satu ikhtiar untuk menggapai jodoh terbaik menurut-Nya. []
Sumber : Bila Jodoh Tak Kunjung Datang/Karya: Abu Al-Ghifari/Penerbit: Mujahid Press/Tahun: 2002