JIKA jodoh itu takdir, mengapa Rasulullah menyuruh kita memilih? Mengapa para orang-orang alim selalu menasehatkan agar kita berhati-hati dalam memilih calon pendamping agar tidak salah pilih? Namun jika jodoh itu pilihan, kenapa kita tidak bisa bersatu dengan orang yang kita pilih jika takdir tidak menggariskan?
Dalam islam, jodoh diartikan sebagai seseorang yang sudah ditulis di Lauh Mahfuz jauh sebelum kita di ciptakan yang akan di takdirkan menjadi pendamping hidup kita. Tapi ada juga yang melihat jodoh itu bisa berubah seiring perubahan yang terjadi pada akhlak kita.
Seperti layaknya rejeki yang sudah di tuliskan di Lauh Mahfuz sana, jodoh juga harus diusahakan dengan ikhtiar dan do’a, cari dengan jalan halal.
BACA JUGA: Sedekah sambil Berharap Cepat Dapat jodoh, Bolehkah?
Sabda Rasulullah SAW, “Perempuan itu dinikahi karena faktor empat agama, martabat, harta dan kecantikannya.Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya akan menjadi orang merugi.” (HR Bukhari dan Muslim).
Begitupun kita sebagai wanita, kita pun harus melihat agamanya (ketaqwaannya), agar dia bisa membimbing kita dan menjadi imam yang baik. Lalu bagaimana dengan mereka yang bercerai? Katanya itu berarti mereka sudah tidak berjodoh.
Terlepas dari itu semua, Allah sudah membocorkan rahasia tentang pasangan hidup kita dalam Al-Quran, sebagaimana firmannya:
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS An-Nahl: 72)
Ayat di atas menunjukkan bahwa jodoh adalah salah satu rezeki atau nikmat yang diberikan Allah kepada kita.
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.” (QS. An Nur: 26)
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa sesungguhnya kita dapat memilih jodoh kita sendiri dengan mengubah diri kita sendiri.
Allah SWT telah menetapkan jodoh, rezeki, dan kematian kita dalam kitab Lauh Mahfudz. Namun bukan berarti kita tidka dapat memilih jodoh kita sendiri. Allah memberikan jalan bagi kita untuk memilih jodoh yang kita inginkan.
BACA JUGA: Cara Agar Dia Menjadi Jodoh Kita
Berikut adalah beberapa hadits tentang jodoh yang perlu Anda ketahui, antara lain:
”Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya…” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Hadist di atas memberitahukan kita bahwa jalan hidup kita telah ditulis jauh sebelum kita dilahirkan, tapi kita lah yang berusaha menentukan siapa jodoh kita sesungguhnya.
Islam memberikan jalan bagi kita untuk memilih jodoh sendiri tapi Islam juga mendorong kita untuk memilih pasangan hidup berdasarkan keimanan dan ketakwaannya daripada tampilan fisik dan hartanya sehingga kita lebih baik untuk membangun rumah tangga dalam Islam.
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR Muslim)
Jika kita memilih jodoh berdasarkan agamanya seperti hadist di atas, maka hal itu merupakan harta yang luar biasa yang bisa didapatkan di dunia sehingga memperoleh keluarga bahagia menurut Islam. []