PALESTINA–Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah telah menyerukan kepada presiden terpilih AS John Biden untuk meluruskan sejarah atas jalannya kebijakan Amerika Serikat (AS) yang tidak adil bagi rakyat Palestina, Sabtu (7/11/2020). Haniyah juga meminta Biden agar meninjau kembali deal of century (Kesepakatan Abad Ini) dan membatalkan keputusan yang menganggap al-Quds sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan AS ke sana.
Haniyah mengatakan, kebijakan AS yang tidak adil menjadikan AS sebagai mitra ketidakadilan dan agresi, serta merusak stabilitas negara di kawasan dan dunia, dan menghalangi kemampuan AS untuk menjadi pihak netral dalam menyelesaikan konflik.
BACA JUGA: Ismail Haniyah: Gaza Tengah Hadapi 3 Tantangan Besar Sekaligus
Haniyah menegaskan bahwa rakyat Palestina selama beberapa dekade terakhir telah menderita akibat sikap bias pemerintah AS yang mendukung penjajah Israel. Trump dan pemerintahannya dulu adalah yang paling ekstrem dalam mendukung penjajah Israel dengan mengorbankan hak-hak nasional Palestina.
Haniyah meminta pemerintahan AS yang terpilih untuk menarik diri dari apa yang disebut deal of century dan membatalkan keputusan yang menganggap al-Quds sebagai ibu kota penjajah Israel, serta membatalkan keputusan untuk memindahkan kedutaan Amerika ke kota al-Quds. Karena hal itu bertentangan dengan semua sikap dan resolusi internasional.
Haniyah menyerukan untuk mengakhiri semua keputusan terkait upaya untuk melikuidasi masalah pengungsi Palestina, terutama keputusan untuk mengurangi dukungan bagi Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina, sebagaian bagian dari upaya untuk mengakhiri lembaga PBB yang konsen pada masalah pengungsi Palestina tersebut.
Dia juga meminta pemerintah AS yang baru untuk menghormati keinginan rakyat Palestina, pilihan demokrasi mereka, dan jalur perjuangan mereka, serta berhenti memberikan tekanan pada negara-negara dan rakyat di kawasan untuk memaksakan normalisasi dengan penjajah Israel.
BACA JUGA: Dipimpin Haniyah, Delegasi Hamas Temui Majelis Federal Rusia
Haniyah menegaskan bahwa rakyat Palestina akan terus melanjutkan perjuangan mereka dengan segala cara dan sarana yang sah untuk mengakhiri pendudukan penjajah Israel, serta untuk mencapai kemerdekaan dan hak kembali bagi pengungsi Palestina.
“Kami akan terus bergerak secara agresif untuk memperkuat jalur persatuan nasional dan pemulihan hubungan internal Palestina untuk menghadapi semua tantangan yang berusaha untuk melikuidasi masalah Palestina, serta bekerja untuk mencapai tujuan rakyat Palestina dan aspirasi nasional mereka,” tegas Haniyah. []
SUMBER: PALINFO