PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia mau tidak mau harus menguasai keahlian baru dalam dunia kerja. Jokowi mengungkapkan, SDM tanpa keahlian baru bisa saja digantikan pekerja dari negara lain, bahkan digantikan oleh robot.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka peluncuran program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (PVPV), yang termuat dalam Perpres Nomor 68 Tahun 2022. Awalnya, Jokowi mengatakan perubahan dunia saat ini sangat cepat dan menuntut masyarakat untuk beradaptasi cepat, termasuk dunia kerja.
“Dunia berubah sangat cepat distruksi, menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat. Termasuk dalam dunia kerja, pekerjaan-pekerjaan lama ditinggalkan, pekerjaan-pekerjaan baru tumbuh dengan cepat,” kata Jokowi, yang membuka acara secara virtual di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
“Karena itu, tanpa penguasaan keahlian baru, kita akan ditinggalkan dan peluang-peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain atau digantikan oleh mesin dan robot,” sambung Jokowi.
BACA JUGA:Â Lembaga Survei Ini Sebut 70,4% Publik Setuju Prabowo Gabung Pemerintahan Jokowi
Jokowi mengatakan jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 143,7 juta orang saat ini. Dan setiap tahunnya, imbuh Jokowi, bertambah sekitar 3,5 juta.
Jokowi kemudian berbicara soal bonus demografi. Jokowi menuturkan Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.
“Bonus demografi ini harus kita manfaatkan untuk melompat menjadi negara maju, sebagai jalan keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah, dan masuk dalam 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Karena itulah, mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan, Indonesia harus bekerja cepat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tak hanya itu, lanjut Jokowi, saat ini juga harus dilakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi agar para lulusan nantinya siap berkompetisi di pasar global.
“Karena itu kita harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita, agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri dan siap berkompetisi di pasar kerja global yang menguasai emerging knowledge atau keahlian-keahlian baru, ” kata Jokowi.
Jokowi menerangkan, pemerintah telah membangun infrastruktur di berbagai daerah dan menciptakan sentra pertumbuhan ekonomi yang baru dalam 7 tahun terakhir. Oleh sebab itulah, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang kerja.
BACA JUGA:Â 2 Menterinya Rangkap Jabatan di PSSI, Jokowi: Yang Penting Bisa Mengatur Waktu
“Dalam 7 tahun terakhir, kita telah membangun infrastruktur di berbagai daerah, menciptakan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru. Oleh karena itu, kita membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang-peluang kerja yang lahir dari momentum pertumbuhan infrastruktur dan pengembangan berbagai potensi di daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Jokowi menginginkan ruang-ruang kerja diisi oleh sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keahlian dan etos kerja yang tinggi.
“Saya ingin ruang-ruang kerja ini diisi oleh SDM-SDM Indonesia yang memiliki keahlian, yang memiliki dedikasi, yang memiliki etos kerja yang tinggi, semangat dan cita-cita besar untuk mewujudkan kemajuan Indonesia,” kata Jokowi. []
SUMBER: DETIK