PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mempromosikan minyak lokal bernama Minyak Makan Merah yang memiliki pabrik di Deli Serdang, Sumatera Utara. Jokowi bahkan berharap minyak goreng itu jadi tren goreng-menggoreng.
Diketahui, pabrik Minyak Makan Merah itu baru saja diresmikan langsung oleh Jokowi, hari ini. Peresmian itu menjadi salah satu agenda Jokowi kunker ke Sumatera Utara.
Jokowi menyebut total kebun kelapa sawit yang dimiliki Indonesia 15,3 juta hektare, sebanyak 6,2 juta hektare di antaranya milik petani. Pembangunan pabrik ini diharapkan jadi nilai tambah bagi petani kelapa sawit.
“Negara kita Indonesia ini memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit, dan 40,5 persen milik petani. Artinya, ada 6,2 juta hektare itu milik petani. Dan kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Oleh sebab itu, kita bangun Pabrik Minyak Makan Merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi yaitu menjadi minyak makan merah,” kata Jokowi saat peresmian seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/3/2024).
BACA JUGA:Â Respons Airlangga soal Isu Jokowi Bakal Gabung Golkar
Jokowi menilai hal ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi. Ia meminta TBS dan CPO tidak lagi dijual dan dijadikan dalam bentuk produk.
“Ketiga, ini yang namanya hilirisasi. Jangan jual TBS, jangan jual CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah). Kalau bisa, dijadikan barang jadi seperti ini, ini bagus sekali. Saya rasa itu,” ujarnya.
Bergizi Tinggi
Jokowi mengaku senang adanya pabrik produksi Minyak Makan Merah. Sebab memiliki kandungan nutrisi lengkap.
“Yang saya senang juga vitaminnya tidak hilang, di sini vitamin A, E, dan nutrien yang lain masih berada di minyak yang dipakai untuk menggoreng apa pun. Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka sampaikan, ‘Pak, Minyak Makan Merah ini beda lebih enak dan dicek gizinya lebih baik’. Jadi yang hadir di sini pakai,” ujarnya.
Jokowi mengatakan juga akan membeli Minyak Makan Merah. Jokowi berharap masyarakat ikut menggunakan produk tersebut sehingga penjualannya hanya beredar di wilayah Indonesia.
“Saya nanti mau beli, mau coba juga. Jadi semuanya, kalau beli, artinya pemasarannya nggak usah ke mana-mana karena ini kapasitasnya bisa 10 ton CPO setiap hari dan bisa menghasilkan Minyak Makan Merah kurang lebih 7 ton, bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Artinya, memang harus banyak yang beli, ada yang beli, sehingga kita harapkan ini sekali lagi memberi nilai tambah yang baik,” ujarnya.
Harap Jadi Tren
Jokowi menyebut harga Minyak Makan Merah berada di bawah harga minyak pasaran. Jokowi berharap Minyak Makan Merah bisa jadi tren untuk urusan goreng-menggoreng.
“Harga minyak goreng merah tadi harga minyak makan merah yang saya senang juga ada di bawah harga minyak goreng biasa. Gizi dan vitaminnya banyak tetapi harga lebih murah. Saya kira ini menjadi tren baik untuk urusan goreng menggoreng,” ucapnya.
Tentang Minyak Makan Merah
Minyak Makan Merah adalah minyak yang diperoleh dari rafinasi tanpa pemucatan (bleaching) dan deodorisasi, dan melalui fraksinasi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan, dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi, atau sebagai fortifikan minyak goreng sawit dan bahan baku nutrasetikal. Pengertian ini berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Minyak Makan Merah berbasis Koperasi.
Mengutip dari situs resmi Indonesia Baik, minyak makan merah disebut juga sebagai refined palm oil. Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah (CPO) yang setelah proses penyulingan tidak melanjutkan proses-proses selanjutnya.
Minyak makan merah memiliki warna terang mencolok dan aroma yang kuat. Warna mencolok dari minyak ini berasal dari kelapa sawit yang memang berwarna merah tua. Sebab selama proses produksi, minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan atau bleaching seperti minyak goreng sawit biasa.
BACA JUGA:Â Beri Pesan ke Pemerintah Baru, Jokowi Sebut Hati-hati Kelola Negara
Kandungan Minyak Makan Merah
Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), sebagaimana dilansir situs resmi Kementerian Pertanian, minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien, yang meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene. Untuk itu, minyak makan merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, yakni sebagai salah satu bahan pangan yang anti-stunting.
Asam oleat dan asam linoleat yang terkandung dalam minyak makan merah berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak. Minyak makan merah juga dapat digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, bahan baku margarine dan shortening, dan sebagainya. []
SUMBER: DETIK