Oleh: Emha Ibrohim
Tim Kreatif Soeara Peladjar
“Masih betah jadi jomblo bro, mau sampai kapan? Insyaf bro”. begitulah salah satu tulisan meme. Sobat, jomblowan ato jomblowati biasanya sebuah julukan cowok/cewek yang tidak memiliki pacar. Perlu diketahui nih, dalam kamus para jomblo itu sebenarnya tertulis mereka pasti akan memiliki pasangan dengan melalui ritual suci alias pernikahan.
Sobat muslim, masih jomblokah dirimu? hiks, jomblo satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja, karena dibudayakan memiliki makna negatif pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis. Kacian, nggak laku ya? Emangnya jualan bakso?
Asli, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.
What? Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur. Jadilah ada pemaksaan beramai-ramai supaya yang satu ini segera dapat gebetan. Udah deh, siapa aja boleh asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Kasian banget kan?
Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.
Parahnya lagi dorongan media TV ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian.
So… jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.
Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Ck ck ck ironis banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.
Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh??
Eh sobat, lawan kata jomblo adalah berpasangan, so… daripada pacaran mending nikah pada saat yang tepat. Nikah itu sebenarnya sebuah prinsip yang gak bisa ditawar-tawar lagi. Betul kan, pasti betul. Nikah itu prinsip yang bisa menghantarkan Muslim ke surga kelak. Yuk, jauhi pacaran, halalkan segera dengan pernikahan. Kalo belum mampu menikah, perbanyak shaum, rajin ibadah, rajin belajar, tinggalkan banyak maksiat, dan jangan pernah lakukan pacaran. Titik. []