INGGRIS–Sebuah web penjualan online telah memancing kemarahan umat Islam setelah menjual rok mini dengan tulisan lafaz Allah.
Tak hanya menjual rok bertulikan lafaz Allah, Redbubble – pasar online bagi para desainer independen – juga dikritik karena menjual barang – barang dengan gambar Auschwitz (kamp konsentrasi Nazi).
Rok, yang dijual dengan harga sekitar 25 poundsterling (Rp 460 ribuan) ini telah diberi label “Kebodohan yang sangat.”Â
BACA JUGA:Â Hina Islam, Pendeta Selandia Baru Ini Dideportasi
Redbubble sebelumnya mengatakan akan menghapus apa pun barang jualannya yang dianggap tidak menyenangkan. Namun beberapa barang, yang tetap dijual pada Selasa (21/5/2019) pagi, menunjukkan barang-barang yang dinlai merendahkan Islam.
Dr Irfan Malik, dari Nottingham, mengatakan barang-barang situs web itu tidak menghormati beberapa agama, bukan hanya Islam.
“Beberapa minggu terakhir telah ada sejumlah tweet tentang barang-barang di situs web dan itu semakin buruk. Biasanya hal-hal ini tidak mengganggu dan saya menghormati kebebasan berbicara orang-orang untuk mengkritik dan berdebat agama. Namun dalam kasus ini berbeda karena memancing reaksi keras dari masyarakat,” kata Malik.
Dia mengatakan produk-produk itu sengaja “memancing emosi” dan menggambarkan rok mini dengan tulisan suci agama sebagai hal yang “sangat bodoh.”
Organisasi TellMAMA – yang melaporkan kebencian anti-Muslim dan mendukung para korban – mengatakan bahwa para pedagang harus “merefleksikan” barang-barang ini dan tidak memancing kemarahan masyarakat.
BACA JUGA: Hina Islam, Yoav Kesy: Bangsa Arab Seharusnya Sebut ‘Israel Akbar’ Ketika Shalat
Direktur Iman Atta menambahkan: “Saat para pedagang mungkin ingin terus menjual barang-barang seperti itu, apakah itu benar-benar membuat mereka untung bagi mereka atau hanya demi mendapatkan ketenaran?”
Warganet juga telah mengkritik Redbubble karena membiarkan rok dijual.
“Agama bukan mode, rok mini ini sangat mengecewakan umat Muslim,” tulis seorang warganet.
Tak hanya rok, awal bulan ini Redbubble juga menjual bantal, tas jinjing, dan t-shirt yang memperlihatkan gambar kamp konsentrasi Auschwitz yang mengerikan setelah pihak Museum Auschwitz melayangkan protes. []
SUMBER: BBC