JUBIR PKS M Iqbal mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Investasi dan Maritim (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal perubahan. Dia meminta Luhut untuk membaca visi dan misi dari pasangan calon presiden (Capres) nomor urut 2, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Pasangan AMIN sudah punya visi dan misi lengkap dan detail, ada baiknya LBP, baca baik-baik agar tidak salah paham,” kata Iqbal kepada wartawan Sabtu (3/2/2024).
Luhut sebelumnya menyebut pemerintahan akan mulai dari nol karena adanya perubahan. Menurut M Iqbal, perubahan yang dilakukan oleh pasangan AMIN tak dimulai dari nol.
BACA JUGA: Viral Petugas Paksa Buka Mobil, PKS DKI Minta Dishub Lebih Humanis
“Tentu tidak (dari nol). Perubahan itu sudah menjadi keharusan. Perubahan untuk kesejahteraan bukan untuk kemunduran,” katanya.
Jubir Tim Pemenangan Nasional (Timnas) AMIN itu menjelaskan beberapa contoh perubahan yang akan dilakukan jika AMIN menang dalam Pilpres 2024 nanti.
“Perubahan itu sederhana, dari harga sembako mahal menjadi murah, dari pupuk sulit didapat menjadi mudah, mencari pekerjaan sulit menjadi mudah, mencari keadilan tidak menunggu viral, pendidikan mahal menjadi murah, layanan kesehatan buruk menjadi berkualitas,” kata M Iqbal.
“Mendapatkan bantuan modal usaha UMKM sulit menjadi mudah, BBM mahal menjadi murah. Subsidi untuk orang kaya diubah menjadi subsidi untuk orang miskin, utang yang menjulang tinggi menjadi berkurang. Dari hukum digunakan untuk kekuasaan menjadi hukum untuk menegakkan keadilan, dari yang tak beretika menjadi beretika,” katanya.
Luhut Bicara Wacana Perubahan
Menko Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal wacana perubahan dalam Pilpres 2024. Luhut mengatakan wacana perubahan itu tidak gampang dilakukan karena memerlukan riset selama 4 tahun jika mengubah semua kebijakan pemerintah.
BACA JUGA: Jokowi Ingin Tak Ada Lagi Cetak KTP, PKS Usul Rkyat Jangan Dipaksa Cuma 1 Opsi
“Kontinuitas menjadi kunci, keberlanjutan menjadi kunci. Tidak perubahan perubahan, perubahan itu kita mulai dari nol lagi, mulai dari nol lagi itu saya mengalami 10 tahun sebagai pembantu presiden, sebagai Kepala Staf Presiden dan sebagai menteri beberapa jabatan tidak gampang,” kata Luhut dalam Instagram pribadinya yang dilihat, Sabtu (3/2).
Luhut menilai yang menyebut wacana itu hanya sekedar omongan.
“Yang ngomong-ngomong itu yang hanya omong-omong aja, coba dilakukan,” tutur Luhut sambil sesekali tertawa. []
SUMBER: DETIK