WAJAH lelaki itu berwarna kemerah-merahan dan postur tubuhnya pendek. Rasulullah pernah menawarkan kepadanya untuk menikah. Ia hanya bergumam, “Tampaknya aku tak laku, wahai Rasulullah.”
Rasulullah berkata, “Akan tetapi engkau di sisi Allah bukanlah orang yang tak laku.”
Dialah sahabat Julaibib.
BACA JUGA: Ketika Budak Bernama Barirah Memberi Rasulullah Makanan ‘Haram’
Lalu, Rasulullah pun melamarkan untuknya satu wanita dari kaum Anshar. Wanita tersebut merasa bahwa kedua orangtuanya sedih karena nasib dirinya.
Lalu, wanita itu mendekati orangtuanya seraya membacakan firman Allah, “Dan tiddaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka.” (Al-Ahzab: 36)
Wanita itu kemudian berkata, “Aku ridha dan menerima apa yang telah diridhai oleh Rasulullah.”
Ketika mendengar ucapan tersebut, Rasulullah mendoakan kebaikan kepadanya, “Ya Allah, limpahkanlah kepadanya kebaikan dan jangan persulit kehidupannya.”
BACA JUGA: Bila Aku Akan Miskin, Wahai Rasulullah?
Beberapa hari setelah pernikahan suci mengandung restu Rasulullah tersebut, Julaibib berangkat berjihad bersama Rasulullah saw. dan gugur di medan pertempuran.
Setelah itu istrinya menjadi salah satu wanita terkaya dan paling banyak hartanya di kalangan Anshar. []
Sumber: Nabi Muhammad di Hati Para Sahabat/Walid al-A’zhami/Penerbit Qalam