KEPERCAYAANNYA terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, dalam peristiwa Isra dan Mi’raj membuat dirinya dijuluki As-Shiddiq yang artinya jujur atau yang membenarkan. Julukan ini melekat dalam dirinya bahkan dikenal oleh penduduk bumi hingga saat ini.
Inilah Abu Bakar, dengan kemuliaannya membuat ia diberikan banyak julukan. Ia tak sekedar sahabat dan mertua Nabi saja, tetapi juga sang hamba Allah yang ketaqwaannya membuat ia terjauh dari api neraka.
BACA JUGA:Â Asma binti Abu Bakar Merasa Malu Diminta Naiki Unta Nabi
Julukan lain yang melekat pada diri Abu Bakar r.a. adalah “Sang Sahabat”. Julukan itu diberikan langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
Jika kau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang kafir (musyrik Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang ia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu ia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang tidak kaulihat, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah : 40).
Seluruh umat Islam bersepakat bahwa kata “sahabat” pada ayat di atas merujuk kepada Abu Bakar r.a. yang menemani Nabi SAW di gua dalam perjalanan hijrah mereka ke Madinah. Allah Yang Maha mulia dengan segala puji-Nya telah memberinya kedudukan yang istimewa yaitu sebagai penolong, pendukung, dan kekasih Nabi sehingga Allah mencintai, mengukuhkan, menolong, dan mendukungnya.
Julukan lainnnya adalah orang yang paling bertakwa. Julukan ini pun diabadikan dalam ayat Al-Quran:
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling bertakwa itu dari neraka, yang menafkahkan hartanya untuk menyucikan (diri-nya). (QS. Al-Lail : 17-18).
Orang paling bertakwa yang dimaksudkan dalam ayat di atas adalah Abu Bakar al-Shiddiq r.a.
BACA JUGA:Â Ucapan Duka para Sahabat ketika Abu Bakar Wafat
Julukan berikutnya adalah al-Atiq-yang suci dan terbebas. Julukan itu diberikan karena keindahan wajahnya dan karena Nabi menyebutnya sebagai orang yang terbebas dari api neraka. Rasulullah bersabda, “Engkau adalah hamba yang dibebaskan oleh Allah dari api neraka.” Karena itulah ia disebut Abu Bakar al-Atiq.
Ia juga dijuluki al-awwah al-munib Yang Tunduk dan Kembali. Julukan ini diungkapkan oleh Ali ibn Abu Thalib r.a. ketika ia berkhutbah, “Sesungguhnya Abu Bakar adalah orang yang hatinya tertunduk dan kembali al-awwah al-munib…”
Menurut Ibrahim al-Nakha’i, Abu Bakar dijuluki al-awwah karena kelembutan dan kasih sayangnya. Kadang-kadang Ali ibn Abu Thalib menyebut Abu Bakar dengan julukan ‘Syekh al-Islam’ dan ‘Imam al-Huda’. []
Sumber: Kisah Hidup Abu Bakar AL-SHIDDIQ/ Penulis: Mustafa Murrad/ Penerbit: Zaman/ 2009