AT-THABRANI menceritakan dari Abu Umamah yang menceritakan bahwa pada suatu hari, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sedang bersama Abu Bakar r.a., Abu Ubaidah bin Jarah, dan beberapa sahabat lain. Ketika memberikan gelas berisi air, beliau meminta kepada Abu Ubaidah untuk meminumnya terlebih dahulu.
Lalu, Abu Ubaidah berkata kepada Baginda, “Kamu lebih berhak meminum air itu terlebih dahulu, wahai Nabi Allah.”
BACA JUGA: Mimpi Khadijah Isyarat Karunia Terindah dari Allah
“Ambillah, kamu minum dahulu,” jawab Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Ubaidah.
Abu Ubaidah mengambil gelas itu. Sebelum beliau meminum air itu, beliau kembali meminta Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam meminum air itu terlebih dahulu.
“Minumlah air itu karena keberkahan bersama-sama dengan para orang tua kita. Siapa yang tidak menyayangi anak-anak kecil dan tidak memuliakan orang tua, dia tidak termasuk dalam golongan kita.”
Dalam laporan lain, pada suatu hari, seorang wanita tua datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau menyambut kedatangan wanita itu dengan penuh hormat. Lalu, dengan lemah-lembut, beliau berkata, “Siapakah ibu ini?”
“Aku Jutsamah Al-Muzainah,” wanita tua itu menjawab.
“Bagaimana keadaan ibu selama ini?”
“Baik-baik saja, wahai Rasulullah.”
BACA JUGA: Khadijah, Terpandang, Memilih Nabi dan Mengiringinya hingga Akhir Hayatnya
Selanjutnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berbicara dengan wanita itu dengan penuh ramah. Oleh karena pembicaraan anatara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan wanita itu berlangsung cukup lama, beberapa sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa kamu menyambut kedatangan wanita itu dengan begitu ramah?”
“Wanita itu sering datang berkunjung sewaktu istriku, Khadijah masih hidup. kesetiaan ini adalah sebagian dari iman.” []
Sumber: Qishashul Anbiya Sejarah 25 Rasul/Karya: Ny. Hj. Hadiyah Salim/Penerbit: Pt Al-Ma’arif Bandung