BANYAK riwayat yang menguatkan tentang akan runtuhnya Kabah di akhir zaman. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ka’bah akan diruntuhkan oleh seorang yang berkaki bengkok berkebangsaan Habasyah.”
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah melakukan thawaf di Baitullah semampu kalian sebelum kalian dihalangi untuk melakukannya, seolah-olah aku melihatnya sedang melakukan hal tersebut. Tanda-tandanya: berkepala dan bertelinga kecil, dia menghancurkan Ka’bah dengan beliungnya.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tandanya orang tersebut berkulit hitam, kakinya bengkok (seperti letter O), dia meruntuhkan batu dinding Kabah satu per satu.”
BACA JUGA: Pondasi Kabah Sudah Ada sebelum Bangunannya Ditinggikan Nabi Ibrahim
Diriwayatkan dari Sa’id bin Sam’an radhiallahu ‘anhu, bahwa dia mendengar Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bercerita kepada Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang laki-laki (Imam Mahdi) akan dibai’at di antara sudut (tempat Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim, dan Kabah tidak akan dirusak kehormatannya melainkan oleh orang Arab sendiri, dan bila mereka telah merusak kehormatan Kabah, maka itulah saatnya kehancuran bangsa Arab, kemudian datang orang-orang Habasyah meruntuhkan Kabah yang setelah itu tak pernah dibangun kembali selama-lamanya, dan merekalah yang menggali harta yang terpendam di dalamnya.”
Hadis di atas tidak bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebuah pasukan hendak menyerang Kabah, hingga ketika mereka berada di sebuah padang pasir, semua pasukan ditenggelamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke dalam bumi.”
Ibnu Hajar dalam bukunya “Fath al-Bari” dalam bab: runtuhnya Kabah, berkata: “Hadis-hadis di atas menjelaskan akan terjadinya penyerangan terhadap Ka’bah. Penyerang pertama dimusnahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum mereka sampai ke Kabah, dan penyerangan kedua dibiarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sepertinya penyerang yang dimusnahkan terjadi lebih awal.”
BACA JUGA: Inilah 9 Foto Kondisi di dalam Kabah
Dan jangan sampai timbul pertanyaan: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menggagalkan penyerangan tentara bergajah terhadap Kabah padahal saat itu Kabah belum menjadi kiblatnya umat Islam, maka mana mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala membiarkan bangsa Habasyah menghancurkannya setelah Kabah menjadi kiblatnya umat Islam?
Pertanyaan ini tak akan muncul, andai dijelaskan bahwa peristiwa runtuhnya Kabah akan terjadi nanti di akhir zaman menjelang kiamat terjadi. Di waktu itu tidak ada seorang pun di permukaan bumi yang mengucapkan, “Allah! Allah”, seperti yang disebutkan dalam shahih Muslim: “Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi orang yang mengucapkan, “Allah! Allah.” []
Sumber: Sejarah Kota Mekah oleh Syaikh Syaifurrahman Mubarakfury