KA’BAH merupakan satu-satunya yang dijadikan kiblat bagi kaum Muslimin. Seluruh umat Muslim beribadah dengan menghadap ke sana. Tapi, bukan berarti kaum Muslimin menyembah Ka’bah. Melainkan, hal itu hanyalah sebuah simbol agar seluruh muslim di dunia menghadap ke arah yang sama. Dan dalam hati mereka hanya tertuju pada Allah SWT semata.
Kita tahu bahwa sejak dahulu kala, Ka’bah selalu dijaga ketat oleh Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan apakah mereka tidak memerhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) Tanah Suci yang aman?” (QS. Al-Ankabut: 67). “Dan apakah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (Tanah Suci) yang aman?” (QS. Al-Qashash: 57). “Dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara dzalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih,” (QS. Al-Hajj: 25).
Allah telah menjaga Ka’bah dari pasukan gajah, yang ketika itu mereka adalah orang-orang musyrik dan kafir. Akan tetapi, lain halnya di akhir zaman kelak. Akan ada pria Habasyah yang akan menghancurkan Ka’bah. Bagaimana mungkin Ka’bah bisa dihancurkan sedang Allah telah menjadikan Mekkah sebagai Tanah Suci yang aman?
Pertama, Ka’bah akan tetap menjadi Tanah Suci yang aman hingga menjelang kiamat. Tapi tidak pada saat kiamat dan kehancuran dunia ini. Ayat di atas tidak menjelaskan bahwa Ka’bah akan terus aman sampai kiamat terjadi. Sebab, ayat itu melukiskan situasi Ka’bah yang aman pada zaman itu.
Kedua, Nabi ﷺ telah memberi isyarat, bahwa kelak Ka’bah akan dinistakan justru oleh mereka yang berkiblat ke Ka’bah.
Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Kelak, akan ada seseorang yang dibaiat di antara Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim, dan tidak akan yang menistakan Ka’bah kecuali orang-orang yang memilikinya. Apabila mereka sudah menistakannya, maka jangan ditanyakan lagi tentang kehancuran bangsa Arab. Kemudian, bangsa Habasyah akan datang untuk menghancurkan Ka’bah. Akibatnya, setelah itu Ka’bah tidak akanpernah dibangun lagi selamanya. Bangsa Habasyah inilah yang akan mengeluarkan harta terpendam dalam Ka’bah,” (HR. Ahmad dengan sanad shahih).
Dulu, saat pasukan gajah menyerang Ka’bah penduduk Mekkah memang masih kafir dan belum beriman. Namun, mereka tetap menghormati dan memuliakan Ka’bah serta tidak menistakan maupun melecehkannya. Sehingga, Allah pun melindungi Ka’bah dari Abrahah dan pasukannya.
Sedangkan pria Habasyah yang dijuluki Dzus Suwaqatain menghancurkan Ka’bah setelah orang-orang yang memiliki Ka’bah sudah menistakannya dan berani melecehkannya serta mengabaikannya. Bilamana mereka sudah mengabaikan Ka’bah, Allah pun tidak akan menolong mereka. []
Sumber: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press