KAUM Musyrik tidak pernah senang ketika kaum muslim mendapatkan kemenangan dalam peperangan. Kaum musyrik senantiasa melakukan berbagai cara untuk membuat kaum muslim terpukul mundur di medan perang.
Salah satunya mengabarkan bahwa Rasulullah SAW telah terbunuh di medan Uhud. Teriakan kaum musyrik tersebut dalam meneriakan kabar terbunuhnya Rasulullah SAW membuat semangat kaum muslim melemah. Mental para sahabat yang tidak dekat dengan Rasulullah SAW runtuh, dan terjadilah kegamangan yang tak terkira dalam dalam barisan mereka.
BACA JUGA: 12 Rabiul Awal, Hari Lahirnya Rasulullah SAW
Kaum muslimin saat itu dikuasai oleh kekacauan dan keraguan. Tetapi isu meninggalnya Nabi juga sedikit meredakan volume serangan-serangan pasukan musyrik, karena meraka menyangka telah sukses mencapai tujuan tertinggi mereka, sehingga banyak dari mereka sibuk mencincang-cincang orang-oarang yang gugur dari pihak pasukan muslim.
Tatkala Mush’an bin Umair gugur, Rasulullah SAW menyerahkan panji perang kepada Ali bin Abi Thalib.
Pada saat itu Rasulullah berhasil menerobos menuju pasukan beliau yang terkepung, maka beliau pun menuju ke tempat mereka. Ka’ab bin Malik mengetahui kedatangan Rasulullah, dia adalah orang pertama yang mengetahui kedatangan Rasulullah. Maka ia menyeru dengan sekeras-kerasnya untuk kembali membangkitkan semangat kaum muslim yang sebelumnya semapt melemah. “Wahai kaum muslim, bergembiralah, ini Rasulullah.
BACA JUGA: Bagaimana Penampilan Fisik Rasulullah?
Rasulullah memberi isyarat agar Ka’ab diam. Itu dilakukan agar kaum musyrik tidak mengetahui keberadaan Rasulullah. Tetapi, suara itu sampai juga pada telinga pasukan Islam, maka mereka bergerak ke arah suara tersebut. Hingga di sekitaran Rasulullah SAW berkumpul sekitar tiga puluh sahabat. []
Sumber: Sirah Nabawiyah Perjalanan Hidup Rasul yang Agung/ Penulis: Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri/ Penerbit: Darul Haq/ November,2016