POLEWALI—Usman Yunus, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, akhirnya dapat berkumpul kembali dengan keluarganya di Polewali Mandar. Usman pun menceritakan pengalamannya saat disandra dan kabur hingga selamat.
Didampingi sang istri, Julianti, dan perwakilan Kementrian Luar Negeri Todi Baskoro, Usman menuturkan, dia berhasil meloloskan diri setelah luput dari penjagaan penyandera saat hendak megambil air wudhu untuk salat.
BACA JUGA: Dianggap Berjasa Bantu TKI, Purwakarta Diganjar HWP Award Kemenlu RI
“Pada waktu itu jam 6 maghrib, semua yang di dalam kelompok masing-masing ambil air wudhu untuk salat, Alhamdulillah pada waktu itu tak satupun yang jaga saya, di situ saya mulai ada niat untuk melarikan diri,” kata Usman Yunus dengan terbata.
Usman melanjutkan, saat berhasil melarikan diri dari penjagaan dia sempat bermalam di hutan belantara. Keesokan harinya harapan lolos dari kelompok Abu Sayyaf pun kian jelas, saat itu dia bertemu dengan warga yang sedikit mengeri bahasanya.
“Saya sempat putus asa, kebetulan ada warga yang melintas dan saya sampaikan bahwa saya ini adalah orang Indonesia yang melarikan diri dari penyanderaan, saya langsung memeluk dan mencium kaki orang tersebut untuk minta diselamatkan,” ujar Usman.
Usman akhirnya tiba di kampung halamannya di Dusun Bruno, Desa Kebunsari, Kec.Wonomulyo, Kab.Polman, pada Sabtu (15/12/18).
Atas peristiwa yang dialaminya, Usman mengaku tidak kapok untuk kembali melaut. Namun dia merasakan trauma untuk kembali melaut di wilayah perairan Malaysia.
Usman bersama rekannya Samsul Saguni merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Perusahaan penangkapan ikan di Malaysia. Dia ditangkap kelompok bersenjata Abu Sayyaf sejak 11 September 2018. Penangkapan terhadap dia dan rekannya terjadi saat mereka berlayar menggunakan kapal Dwi Jaya 1, di Perairan Sampoerna, Sabah, Malaysia.
BACA JUGA: 14 TKI asal Gorontalo Mengaku Disiksa dan Tak Digaji saat Bekerja di Kapal Ikan China
Menurut Usman, masih ada satu orang rekannya yang disekap, yakni Samsul Saguni.
Pihak keluarga berharap, Pemerintah terus berupaya dengan maksimal agar Samsul Saguni juga bisa segera dibebaskan dan berkumpul bersama keluarganya. []
SUMBER: DETIK