Oleh: Ustadz Bachtiar Natsir
KEBENARAN tak selamanya masuk akal. jika kebenaran diukur dengan banyaknya pengikut, kuatnya tentara dan tenaga, dan banyaknya uang, harusnya Fir’aun lah yang menang dan Musa kalah.
Faktanya, Musa lah yang berhasil membebaskan Bani Israel dari perbudakan Fir’aun dan Fir’aun beserta bala tentaranya ditenggelamkan di laut, itu karena kebenaran absolut hanya berasal dari Allah.
Jika akal yang menjadi patokan kebenaran, di sinilah kecurangan menjadi sebuah kebenaran, di sinilah korupsi menjadi kebenaran, karena manusia berfikir kalau saya tidak curang bagaimana saya bisa menang.
Kalau saya hanya mengandalkan gaji, bagaimana mungkin anak saya bisa sekolah, kalau saya mengandalkan tunjangan mana mungkin saya bisa membeli kendaraan dan rumah. Innalillahi wa innailaihi roji’un.
Padahal Allah lah yang bisa memenangkan hambanya dengan cara terhormat, padahal Allah yang bisa memenuhi kebutuhan anak dan istri di rumah, Wallahu a’lam bishowab. Allah-lah yang mengetahui hakikat kebenaran. []