KEPALA Dinas SDABMBK (Bina Marga) Kota Medan Topan Ginting mengamuk saat melakukan sidak ke proyek pengaspalan Jalan Bunga Rampai III, Simalingkar B, Kota Medan. Topan mengamuk lantaran menemukan pengerjaan aspal yang tak sesuai perencanaan.
Aksi Topan Ginting tersebut diunggah di akun Instagram @dinaspukotamedan. Topan tampak menyidak aspal jalan yang baru dikerjakan tersebut kemudian mengamuk pada pria yang memakai jaket dan bermasker coklat.
“Setelah menerima laporan beberapa masyarakat dari media sosial, Kepala Dinas SDABMBK sidak pekerjaan pengaspalan di Jalan Bunga Rampai III Simalingkar B, Medan Tuntungan. Kepala Dinas temukan aspal yang tidak sesuai dengan gambar perencanaan, dan langsung menegur para pengawas yang lalai bekerja dalam pengawasan pekerjaan tersebut,” tertulis dalam unggahan itu.
BACA JUGA:Â Ganjar Sindir Balik Pernyataan Kader PD Banten soal Jalan Jateng Rusak Parah
Topan lalu mempertanyakan cara pengaspalan jalan tersebut ke pria yang ternyata pengawas proyek itu. Sambil bertanya, Topan menginjak aspal jalan hingga terkelupas.
“Bapak lihat nih, betul enggak cara ngaspal ini, hah? betul enggak ini, hah? Pakai kaki ku aja hancur ini,” kata Topan Ginting emosi.
Topan juga mempertanyakan pengawas proyek tersebut yang dinilai tak bekerja dengan benar di lapangan sehingga ditemukan pengaspalan tak tak sesuai perencanaan. Dia bahkan meminta aspal yang sudah dikerjakan tersebut dibongkar.
“Begini lah akibatnya, beginilah aspal, nggak mau tahu saya, bongkar semua,” tuturnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas SDABMBK Kota Medan, Willy Irawan membenarkan aksi Topan tersebut dilakukan saat sidak ke proyek jalan. Menurutnya panjang jalan yang dikerjakan itu itu sekitar 800-an meter.
“Ya, itu panjang sekitar 800-an meter,” kata Willy Irawan saat dihubungi, Rabu (10/5/2023).
Ia juga menyebut, proyek pengaspalan itu bernilai Rp 1,5 miliar yang sepaket dengan Jalan Bunga Rampai II.
“Pengaspalan Jalan Bunga Rampai III itu satu paket pengerjaan dengan Jalan Bunga Rampai II, total anggaran Rp 1,5 miliar,” ucapnya.
Meski terdapat temuan dalam proyek tersebut, kata Willy, pihak pemborong masih bisa melakukan perbaikan. Pasalnya, pengaspalan tersebut masuk ke dalam tahun anggaran 2023, dengan masa pengerjaan hingga bulan Juni mendatang.
BACA JUGA:Â Sandiaga Bicara Jalan Rusak di Lampung, hingga Senggol Jalan di Provinsi Banten
“Nah ini kan pekerjaan yang akan habis pada Juni 2023, kalau pun saat ini ada temuan tidak sesuai masih bisa dilakukan perbaikan, karena masih panjang,” ujarnya.
Ferry, mandor proyek saat ditemui di lokasi juga membenarkan Topan melakukan sidak ke proyek tersebut. Menurutnya sidak itu dilakukan, Senin (8/5).
“Iya, dua hari yang lalu kalau tak salah,” kata Ferry.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan pengaspalan sesuai perencanaan, namun kerusakan yang terjadi disebabkan kondisi kepadatan tanah sehingga aspal tersebut terkelupas saat diinjak Topan.
“Kita diminta melakukan perbaikan, tapi sebenarnya sudah sesuai kita kerjakan, hanya saja memang karena kondisi tanah di pinggir ini makanya begitu saat dipijak Pak Topan, kalau bagian tengah keras itu,” tuturnya. []
SUMBER: DETIK