• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kalimat Syahadat, Mahar Termahal Abu Thalhah untuk Ummu Sulaim

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
kalimat syahadat

Foto Ilustrasi: Pexels

187
BAGIKAN

ABU Thalhah tahu bahwa wanita bernama Ummu Sulaim hidup menjanda sejak suaminya meninggal. Abu Thalhah sangat gembira mengetahui Ummu Sulaim adalah wanita baik-baik, cerdas, dan memiliki sifat-sifat kewanitaan yang sempurna.

Abu Thalhah bertekad hendak melamar Ummu Sulaim segera, sebelum pria lain mendahuluinya. Di kalangan Bani Najjar, Abu Thalhah dikenal sebagai laki-laki sempurna, mempunyai kedudukan yang tinggi, kaya-raya, dan ia pun pandai menunggang kuda, selain juga sebagai seorang pemanah jitu dari Yastrib yang perlu diperhitungkan.

BACA JUGA: Pemuda Ini Mengaku kepada Rasulullah Ingin Menikah dengan Mahar yang Mahal

Abu Thalhah pergi ke rumah Ummu Sulaim. Setiba di sana, dia minta izin masuk. Putera Ummu Sulaim hadir dalam pertemuan itu. Abu Thalhah menyampaikan maksud kedatangannya melamar Ummu Sulaim menjadi istrinya. Tidak disangka-sangka, Ummu Sulaim menolak lamaran Abu Thalhah.

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Mendengar jawaban Ummu Sulaim, Abu Thalhah tertegun. Apakah yang menyebabkan lamarannya ditolak? Seperti tahu apa yang tengah bermain di benak Abu Thalhah, Ummu Sulaim berkata, “Sesungguhnya lelaki seperti engkau tidak pantas aku tolak lamarannya. Tetapi aku tidak akan menikah dengan engkau, karena engkau kafir….”

Abu Thalhah mengira, Ummu Sulaim hanya sekadar mencari-cari alasan saja. Mungkinkah sudah ada yang mendahuluinya laki-laki lain yang lebih kaya dan mulia daripadanya?

Suasana terdiam. Dan sunyi. Ummu Sulaim melanjutkan bicaranya, “Aku rela engkau jadi suamiku, asalkan engkau masuk Islam…”

Mendengar itu Abu Thalhah kembali terdiam lama. Ia berpikir. Wanita di hadapannya meminta sesuatu yang cukup sulit. Tapi kemudian ia berbicara, “Jika aku masuk ke dalam agamamu—Islam, bagaimanakah caranya? Adakah itu sulit?”

BACA JUGA: Perempuan, Mahar Janganlah Mahal

Ummu Sulaim menghela nafas, “Mudah. Engkau hanya tinggal mengucapkan dua kalimah syahadat. Akui tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rasul Allah. Cukuplah itu menjadi mahar bagiku. Sesudah itu pulanglah ke rumahmu, hancurkan berhala sembahanmu, lalu buang…”

Abu Thalhah tampak gembira. Ternyata Ummu Sulaim tidak main-main. Akhirnya jadilah Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar ia masuk Islam. Kaum muslimin berkata, “Belum pernah kami mendengar mahar yang lebih mahal daripada mahar Ummu Sulaim. Maharnya ialah masuk Islam.”

Setelah menikah, banyak perubahan yang terjadi pada Abu Thalhah. Ia menemukan ternyata Islam sangat agung dan mulia. Sejak itu, ia berada di barisan paling depan yang berjuang bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Advertisements

Abu Thalhah menyadari, dengan banyaknya pengorbanan dakwah untuk Islam, itu tidak akan pernah berhasil seandainya ia tidak mendidik keluarganya untuk memahaminya. Beruntung ia beristrikan Ummu Sulaim yang telah mendapat tarbiyah langsung dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Maka ketika anak-anaknya mulai besar, ia sama sekali tidak melupakan perhatian kepada mereka. Di sisi lain, sedikit demi sedikit Abu Thahlhah sendiri mampu membimbing istrinya tercinta. Satu yang paling ditekankan kepada anak dan istrinya, suatu waktu dakwah akan meminta mereka banyak hal.

Semenjak Abu Thalhah masuk Islam bukan satu dua kali ia ikut kaum muslimin berperang. Ketika ia memasuki usia senja, ia pun masih bergabung dengan pasukan kaum muslimin. Ketuaannya sama sekali tidak menghalanginya untuk berjihad di jalan Allah dan untuk melakukan perjalanan jauh demi menegakkan kalimat Allah.

Di zaman khalifah Utsman bin Affan, kaum muslimin harus berperang di lautan. Abu Thalhah bersiap-siap untuk turut dalam peperangan itu bersama-sama dengan tentara muslimin.

Karena ketuaannya, anak-anaknya sangat mengkhawatirkannya. “Wahai bapak kami, engkau sudah tua. Engkau sudah turut berperang bersama-sama dengan Rasulullah, bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Sebaiknyalah engkau beristirahat sekarang. Biarlah kami saja yang sekarang maju ke medan perang.”

BACA JUGA: Setelah Menikah, Apa Dosa Zina Terampuni?

Mendengar jawaban anak-anaknya, Abu Thalhah sangat terharu. Dalam usia semuda itu mereka siap untuk mengorbankan nyawanya untuk Islam. Ia tersenyum. Inilah hasil didikan dan dakwah terhadap keluarganya.

“Anakku-anakku,” ujar Abu Thalhah, “aku beryukur kalian telah mengerti kewajiban berdakwah ini. Tapi bukankah Allah telah mengatakan kepada kita untuk berjihad, baik dalam keadaan susah dan senang, dengan harta dan diri kita?”

Mendengar jawaban itu, anak-anak Abu Thalhah terdiam. Mereka tahu jika ayahnya sudah berbicara kepentingan dakwah, maka tidak ada yang bisa dibantahnya lagi. Maka anak ayah itu segera menggabungkan diri dengan pasukan kaum muslimin. Berpuluh tahun mereka dididik oleh ayahnya tentang bagaimana dakwah, hingga mereka tidak lagi merasa takut dan gamang dengan apapun yang terjadi. []

Tags: maharSyahadat
Share187SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ingin kaya? Bersedekahlah dengan Apa yang Kita Mampu

Next Post

Cara Nabi Mengusir Letih

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.