DALAM peristiwa Khandak, Rasulullah SAW beserta para sahabat bekerja keras menggali parit. Penggalian parit tersebut sepanjang 12 kilometer, dengan lebar 5 kilometer dan dalam 5 kilometer. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri atas sepuluh orang. Setiap kelompok ditugasi menggali parit sepanjang 40 hasta. Mereka semua bekerja keras tanpa kenal lelah karena pasukan musyrik Quraisy dan sekutu mereka telah bersiap-siap menyerang Madinah.
Ide pembuatan parit adalah usul dari Salman al-Farisi. Sedangkan Rasulullah adalah yang memimpin pembuatan parit tersebut.
Rasulullah bekerja keras memimpin kaum Muslim hingga lupa makan. Sudah tiga hari beliau tidak mendapatkan makanan yang laik. Jabir ibn Abdullah mengetahui keadaan beliau dan merasa iba melihat kondisinya yang tampak lelah dan lapar.
Jabir berhasrat besar untuk menjamu Rasulullah sehingga ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku mohon izin untuk pulang sebentar ke rumah.”
BACA JUGA:Â Daging Kambing Beracun untuk Nabi
Beliau memberinya izin. Saat tiba di rumah, Jabir berkata kepada istrinya, “Aku melihat Rasulullah sangat lemah dan lapar. Namun, beliau tetap bersabar. Apakah kita punya sesuatu untuk dimasak?”
Istri Jabir menjawab, “Kita punya secangkir gandum dan anak kambing yang kurus.”
Jabir segera menyembelih kambing itu, lalu istrinya memasaknya, kemudian membuat beberapa potong roti gandum. Setelah makanan siap disajikan, Jabir bergegas pergi menemui Rasulullah Saw.
“Wahai Rasulullah, aku punya sedikit makanan di rumah. Sudilah kiranya Tuan datang ke rumahku bersama dua atau tiga orang untuk menyantapnya,” ujar Jabir.
“Apa yang telah kausiapkan?” tanya Rasulullah Saw.
Jabir menuturkan apa adanya. Lalu, Rasulullah Saw. berkata, “Makanan yang banyak dan baik. Tolong katakan kepada istrimu agar jangan dulu membuka tutup panci dan menghidangkan rotinya hingga aku datang.”
Maka, Jabir bergegas pulang ke rumahnya mendahului Rasulullah. Sementara itu, Rasulullah Saw. berseru kepada para sahabat, “Berhentilah kalian semua. Mari kita pergi ke rumah Jabir.”
Jabir tiba di rumahnya dan menceritakan obrolannya dengan Rasulullah kepada istrinya termasuk pesan beliau.
Namun, beberapa saat kemudian Jabir terhenyak kaget dan panik melihat di depan rumahnya, Rasulullah datang bersama semua sahabat Anshar dan Muhajirin.
la berpaling kepada istrinya dan berkata gugup, “Celaka, beliau datang bersama semua sahabat.”
BACA JUGA:Â Dua Hadiah dari Allah SWT untuk Penggembala Kambing
“Apakah beliau telah bertanya sebelumnya kepadamu?” tanya istrinya.
“Ya, sudah,” jawab Jabir.
“Maka, kau tidak perlu kaget,” jawab istrinya.
Jabir mempersilahkan Rasulullah dan para sahabat di rumahnya. Kemudian, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam membuka tutup panci dan mengambil sesendok masakan daging kambing itu dan mengambil sepotong roti.
Lalu, para sahabat mengikutinya hingga semua orang yang datang ke rumah Jabir bisa makan dengan kenyang. Setelah semua orang makan, Rasulullah Saw. menyuruh istri Jabir untuk makan. Ternyata, di panci itu masih tersisa masakan untuk Jabir dan istrinya, begitu pun rotinya. []
Sumber: 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw/ Fuad Abdurahman/Naura Book/ Jakarta, 2015