JAKARTA–Perjuangan Muslim Palestina dalam merebut kembali hak umat Islam untuk bebas beribadah di Masjidil Aqsha masih terus berlanjut. Dukungan dan bantuan dari komunitas Internasional sangat dibutuhkan rakyat Palestina untuk mempertahankan Al-Aqsha dari tangan Yahudi Israel.
Seorang aktivis Muslim Palestina Tahany Qasem mengungkapkan, bantuan dari warga dunia akan sangat berharga bagi perjuangan rakyat Palestina yang sedang menggencarkan aksi menuntut kebebasan beribadah di Masjidil Aqsha tanpa pendeteksi logam.
“Komunitas Muslim bisa mendukung kami dengan uang, makanan, dan transportasi bagi mereka yang ingin ke Al-Aqsha untuk ikut membela,” kata Tahany.
Menurut Tahany, umat Muslim tidak pantas jika hanya diam saja melihat tempat sucinya diperlakukan sewenang-wenang oleh Zionis Israel. Seluruh komunitas Muslim dunia harus bersatu memikirkan solusi terkait hal ini.
“Kita harus memaksa mereka dengan demontrasi, sebab kekuatan massa adalah satu-satunya yang bisa diandalkan,” tegas Tahany.
Pernyataan Tahany pun terbukti. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mencabut metal detector di pintu masuk Masjidil Aqsha atas desakan warga Palestina dan komunitas internasional secara bersamaan.
Kendati demikian, inspeksi gerbang elektronik masih berlaku. “Ini (Gerbang elektronik) adalah pelecehan terbesar mereka,” imbuhnya.
Bahkan Tahany menyebut otoritas Palestina dan pemerintah Yordania tidak sepadan menghadapi Israel. “Israel adalah anak manjanya Amerika,” tutur Tahany.
Meski banyak korban berjatuhan saat aksi solidaritas Al-Aqsha digelar. Tahany meyakinkan bahwa perjuangannya beserta Muslim Palestina lainnya semata-mata untuk kiblat pertama umat Islam.
“Kami melakukan apa pun demi menyelamatkan Al-Aqsha.” []