JAKARTA—Dunia kembali dikejutkan dengan tewasnya ratusan jiwa, ribuan orang terluka, anak-anak serta wanita terancam kehidupannya. Wilayah Ghouta Timur, Suriah menjadi tempat bertempur baru (the new battle of war) bagi rezim pemerintahan dan lawan politiknya.
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), mengutuk keras perilaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat dalam bentuk kejahatan genosida sistemis (systemic genocide) di Suriah yang dilakukan oleh rezim pemerintah Bassar al-Asad.
“Kami menyerukan seluruh elemen yang terlibat dalam pusaran konflik untuk melakukan gencatan senjata dalam waktu dekat semata-mata atas nama kemanusiaan,” ujar Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi, M.Hum kepada Islampos.com melalui keterangan persnya, Ahad (4/3).
Selain itu, Irfan juga mendesak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu, RI) menginisiasi Gerakan Solidaritas Internasional untuk Perdamaian Suriah.
“Salah satunya, dalam bentuk dialog antar umat (interfaith dialogue) melalui forum internasional sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI kepada Afghanistan dan krisis di Palestina,” pungkasnya. []
Reporter: Rhio