JAKARTA—Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) di hari Hardiknas ini, mempertanyakan mengapa kesejahteraan guru masih belum terselesaikan juga? Apalagi dalam beberapa tahun ke depan, jumlah guru yang pensiun sangat besar.
“Kita sadar cost pendidikan itu tidak sedikit, makanya 20 persen APBN dialokasikan untuk pendidikan,” kata Ketua PP KAMMI Bidang Pendidikan dan Pemuda, Rijal Muharram kepadaIslampos.com di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Rijal menambahkan, PP KAMMI optimis Indonesia mampu untuk menjadi Negara dengan sistem pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Hal tersebut menurutnya akan dapat dicapai bilamana pemerintah lebih proaktif dan bijak dalam mengelola 20 persen APBN.
Selain itu, Rijal mengingatkan tentang filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara harus benar-benar mampu dimaknai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Filosofis pendidikan yang dimaksud adalah ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan teladan), ing madya mangun karso (di tengah membangkitkan semangat), dan tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan moral),” ungkapnya.
Dirinya menekankan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang sehingga kita optimis pendidikan Indonesia akan sangat maju di kemudian hari.
Selain itu, Pemerintah dinilai harus lebih proaktif dan bijak dalam mengelola 20 persen APBN untuk pendidikan.
“Momentum Hardiknas ini adalah momentum kita untuk memaknai kembali filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara,” pungkasnya. []
Reporter: Rhio