KISAH kecemburuan bunda Aisyah tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Aisyah yang mencintai Nabi dan sangat cemburu kepada beliau. Tentu Rasulullah menyikapi kecemburuan Aisyah ini dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.
Diriwayatkan dari Aisyah, suatu malam Rasulullah keluar dari tempatnya. Ia menuturkan, “Aku cemburu pada beliau. Setelah itu beliau kembali dan melihat kondisiku. Beliau bertanya, ‘Kamu kenapa Aisyah, cemburu?’
‘Bagaimana wanita sepertiku tidak cemburu pada orang sepertimu?’
‘Apa setan sedang menghampirimu?’ tanya beliau
‘Wahai Rasulullah apakah setan sedang menyertaiku?’ tanyaku.
‘Ya.’ Jawab beliau
‘Menyertai setiap orang?’ tanyaku.
‘Ya. Hanya saja Rabbku membantuku (menundukkan)nya hingga ia masuk Islam,’ Jawab beliau. (HR. Muslim No. 2815).
Diriwayatkan dari Aisyah, suatu malam Rasulullah meminta izin pada hari jatah salah seorang istri di antara kami setelah ayat ini turun, “Engkau boleh menangguhkan (menggauli) siapa saja yang engkau hendaki di antara mereka (para istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa (di antara mereka) yang engkau kehendaki. Dan siapa yang engkau ingini untuk menggaulinya kembali istri-istrimu yang telah engkau sisihkan, maka tidak ada dosa bagimu.” (Al-Ahzab: 51). []
Sumber: Biografi 35 Shahabiyah Nabi/Karya: Syaikh Mahmud Al-Mishri