KAYAKNYA berat ya hidup di Palestina? Iyalah. Di Gaza, orang bom nyasar sana-sini. Timbang petasan dan mercon hari Lebaran dan atau taun baruan doang mah, ga ada apa-apanya kali. Saya juga ga pernah ngalamin kayak gitu. Cuma liat di IG, akun-akun dari Palestina terus-terusan update kondisi di sana.
Ada kakek yang lagi ngasih tausiyah shubuh sama anak-anak kecil, pintu depan rumahnya meledak dan seketika asap hitam, api merah membara, menguar di udara. Panas. Berasa sampe mata di sini, hingga pengen nangis.
BACA JUGA: Tanya Jawab
Anak-anak itu? Menjerit sih. Tapi bertakbir. Allahu akbar. Ga ada teriakan histeris panik atawa ketakutan. Kakek tetap melanjutkan tausiyah. Anak-anak tetep dengerin.
https://www.instagram.com/p/CO3tqz9g-f-/
Terus, kali lain, ada seorang anak laki tanggung mengejar-ngejar jenazah ayahnya yang lagi dibopong menuju pemakaman. Ia memanggil-manggil, “Baba… Baba … Baba…” Sebagian lelaki dewasa berusaha menahannya. Sebagian lain membiarkannya.
https://www.instagram.com/p/COuymswg3Z-/
Kamera rolling ke sebuah rumah. Entah klinik ataukah rumah biasa doang. Seorang wanita berpakaian hijau, menimang bayi. Baru lahir banget. The baby lost all the family because of the bomb! Bayi itu sebatang kara. Akhir Ramadhan. Hari pertama Syawal.
https://www.instagram.com/p/CO4nD-pBAln/
Kalau dijembrengin di sini kisah-kisah nyata ini bakal ga cukup.
Satu pekan ini bukan drama. Ga ada happy-happy-nya banget iat Palestina. Tapi jangan salah ya, apa orang-orang Palestina jadinya mau pindah dari sana? Silakan cek. Kalau nemuin orang negeri Syam yang kayak gini, bisa dipastikan itu orang jadi-jadian.
BACA JUGA: Saya Mah Ngerasa …
Berat. Sengsara. Ditekan terus. Diambil hak-haknya. Diambil jiwa dan kehidupannya. Apa mereka takut? Apa mereka kemudian angkat bendera putih dan kemudian milih opsi, “Udahlah pindah aja, kemana gitu kek, ke Qatar, atau ke Indonesia”…. Noooooo…..
Kamu, eh kita (karena saya juga termasuk), nggak tau aja, gimana bangganya mereka terpilih jadi orang-orang Negeri Palestina .. []