FELIX Y Siauw mengunggah sebuah tulisan yang tampaknya ditujukan kepada Sukmawati Soekarnoputri yang belum lama ini membacakan puisi “Ibu Indonesia.
BACA: Singgung Adzan dan Cadar, Puisi Sukmawati Soekarnoputri Tuai Kontroversi
Tulisan itu diunggah oleh Ustadz Felix di akun facebook dan instagramnya. Dalam tulisan itu memang tidak disebutkan nama putri Presiden RI ke-1 tersebut. Tapi pokok-pokok tulisan itu mempunyai satu tema dengan yang disampaikan oleh puisi Sukmawati. Berikut petikannya:
KALAU engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti.
Bila engkau mau mengkaji, engkau akan memahami bahwa hijab itu bukan hanya pembungkus wujud, tapi bagian ketaatan, sebagaimana saat engkau ruku dan sujud.
Engkau juga akan mengerti, bahwa membandingkan konde dan cadar itu perkara menggelikan, sebab yang satu ingin terjaga, yang lain malah mengumbar.
Kalau engkau tak tahu syariat Islam, hal paling pintar yang engkau lakukan adalah diam. Sebab bicara tanpa ilmu itu menyesatkan, berjalan tanpa pelita di gelap malam.
Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibanding kidung ibu.
Tanpa Islam tak ada artinya Indonesia, maka dimulakan negeri ini dengan “Atas berkat rahmat Allah”. Islam adalah ruh Indonesia, nyawa Indonesia.
Takkan berdaya wanita Indonesia tanpa Islam, yang telah menuntun mereka dari gelapnya penjajahan menuju cahaya kemerdekaan. Dari sekeder pelengkap jadi tiang peradaban.
Dan kini aku menggugat dirimu, mempertanyakan dirimu, siapa kamu sebenarnya? Mengapa cadar dan azan begitu mengganggu dirimu, membuat engkau resah? Yang kutahu, hanya penjajah yang begitu.
Tak paham konde, tak mampu berkidung, tak jadi masalah. Tapi tak tahu syariat mana bisa taat? Tak Indonesia tetap bisa menghuni surga, tak Islam maka tak ada lagi penolong di satu masa yang tak ada keraguan di dalamnya.
Kalau engkau tak tahu syariat. Mari sini ikut melingkar dan merapat. Akan aku sampaikan biar engkau pahami, bagi mereka yang beriman, tak ada yang lebih penting dari Allah dan Rasul-Nya. []