KANADA—Pemerintah Kanada dilaporkan telah memberlakukan sanksi khusus kepada jenderal militer Myanmar. Sanksi diberlakukan mulai Jumat (16/2/2018) kepada Mayor Jenderal Maung Maung Soe yang “Berperan penting” dalam aksi kekerasan terhadap warga Muslim Rohingya.
Ratusan ribu warga etnis Rohingya melarikan diri dari kekerasan oleh militer Myanmar yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Maung Maung Soe.
Jenderal Maung Maung Soe merupakan salah satu figur kunci dalam aksi kekerasan itu, kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, Anadolu melaporkan.
“Kanada tidak akan tinggal diam ketika Rohingya menghadapi kejahatan kemanusiaan. Kami berdiri dengan Rohingya dan etnis-etnis minoritas lainnya yang berupaya mendapatkan hak-hak mereka diakui,” kata Freeland.
Pernyataan dari Kanada ini dirilis tidak lama setelah Parlemen Eropa mendesak agar dilakukan penyelidikan internasional secara independen untuk mengusut penghapusan etnis Muslim Rohingya oleh tentara rezim Myanmar.
Subkomite Hak Asasi Uni Eropa mengatakan persekusi yang dihadapi Rohingya menjadi halangan besar bagi Myanmar yang ingin berubah menjadi sebuah negara demokrasi, setelah sebelumnya menjadi negara diktator di bawah kuasa militer.
“Kami melihat masih banyak jenis pelanggaran HAM di Myanmar,” kata anggota komite Pier Antonio Panzeri.
Sementara, Kanada secara langsung menargetkan Maung Maung Soe atas pelanggaran HAM itu.
“Sanksi ini dijatuhkan karena peran besar yang dimainkan petinggi militer ini dalam pelanggaran hak asasi Rohingya di Myanmar serta dalam kekerasan dan persekusi yang mengusir lebih dari 688.000 Rohingya dari negara mereka,” bunyi pernyataan di situs pemerintah Kanada.
Sanksi yang mereka jatuhkan termasuk pelarangan transaksi finansial antara Kanada dan negara atau orang yang dimaksud serta penyitaan atau pembekuan properti mereka di Kanada.
Rohingya, yang disebut PBB sebagai orang paling teraniaya di dunia, menghadapi ketakutan meningkat atas serangan yang membunuh puluhan orang pada kekerasan komunal pada 2012. []
SUMBER: ANADOLU